Liputan6.com, Jakarta - Prototipe pesawat N219 kembali terbang pada Rabu, 8 November 2017. Kali ini tidak hanya mengelilingi langit Bandung, melainkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Penerbangan pesawat N219 ke Bandara Halim ini menjadi yang pertama kali menginjakkan Jakarta. Pesawat N219 saat ini tengah berada di Hanggar TNI-AU untuk kemudian dikeluarkan kembali pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2017.
"Rencananya peringatan Hari Pahlawan nanti N219 akan diberi nama langsung oleh Pak Presiden," kata Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, kepada Liputan6.com, Kamis (9/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Rencananya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan meninjau langsung pesawat buatan anak bangsa tersebut di Bandara Halim untuk kemudian menamainya.
Sebelumnya, Indonesia pernah memiliki pesawat dengan nama-nama unik. Pada 1962, Indonesia pernah membuat pesawat dengan nama Gelatik. Kemudian pada 1983, prototipe CN235 dinamai langsung oleh Presiden RI kala itu, Soeharto.
Tak berhenti di situ, anak bangsa kembali melahirkan pesawat baru yang kala itu dipelopori oleh BJ Habibie, yaitu N250 yang dinamai Gatot Kaca. Lalu kira-kira, akan diberi nama apa N219 ini oleh Presiden RI Jokowi. Apakah nama jenis burung atau nama tokoh pewayangan?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Seperti diketahui, PT Dirgantara Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba terbang perdana pesawat terbaru N219 di langit Kota Bandung, 16 Agustus 2017.
Saat itu, Harry mengungkapkan uji terbang perdana ini menjadi tahap akhir sebelum pesawat itu diproduksi.
"Ini sudah bagian dari akhir, sebelum nantinya kita selesaikan sertifikasi, baru bisa diproduksi massal," kata Harry saat berbincang dengan Liputan6.com.
Harry menargetkan proses sertifikasi ini tidak memakan waktu yang cukup lama. "Nanti kita ingin 2018 mulai produksi massal, kita optimistis," ucap dia.
Perlu diketahui, uji coba perdana N219 ini dilakukan sekitar pukul 09.10 WIB dan memakan waktu sekitar 20 menit penerbangan di udara.
Uji coba penerbangan dilakukan setelah purwarupa ini mendapatkan Certificate of Airworthiness dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasional Pesawat Udara Kementerian Perhubungan.
Purwarupa pesawat pertama N219 ini diterbangkan oleh pilot Kapten Esther Gayatri Saleh dan ko-pilot Kapten Adi Budi Atmoko. Penerbangan perdana ini juga menyertakan Yustinus K. yang bertindak sebagai Flight Test Engineer. Sekadar informasi, pilot Esther merupakan pilot perempuan yang memiliki spesialisasi sebagai penguji coba pesawat baru. (Yas)
Advertisement