Startup Blockchain Buatan Anak Bangsa Ramaikan AdAsia 2017

Iklan di lockscreeen smartphone menjadi tren di Indonesia. Setelah Cashtree, kini ada lagi startup baru dari Indonesia, yakni SwipeCrypto.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Nov 2017, 13:00 WIB
Head of Business Development SwipeCrypto, Teguh Kurniawan Harmanda di gelaran AdAsia 2017, Kamis (9/11/2017). (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Nusa Dua - Iklan lewat lockscreeen di smartphone memang tengah menjadi tren di Indonesia. Kini ada satu lagi pemain baru startup lokal, yakni SwipeCrypyto.

Startup yang bermarkas di Singapura ini turut meramaikan gelaran AdAsia 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center. Beruntung, Tekno Liputan6.com sempat menemui Head of Business Development SwipeCrypto, Teguh Kurniawan Harmanda.

Manda--begitu akrab disapa, mengungkap SwipeCrypto memiliki sejumlah aplikasi lockscreen dengan teknologi Blockhain khusus yang memberikan benefit cuma-cuma kepada penggunanya.

Ia menjelaskan, produk SwipeCrypto yang ditujukan untuk pasar Indonesia adalah aplikasi lockscreen bernama CepatSwipe. Aplikasi ini sebetulnya merupakan sebuah platform iklan mobile, yang secara langsung menargetkan pengguna dengan tingkat relevansi yang diklaim tinggi.

Saat memasang aplikasi ini, pengguna bisa menyetel ketertarikan atau minat (interest) mereka dengan konten yang ditampilkan. Bila memiliki minat di bidang teknologi, konten yang muncul pun akan seputar teknologi.

"Kita mencoba untuk lebih global, kita punya aplikasi namanya CepatSwipe. Nah, kita partner dengan AMG (Alternative Media Group) atau Focus Media. Dari CepatSwipe itu, kita mendistribusikan dalam bentuk promo, konten, berita, atau ada informasi lainnya dalam bentuk lockscreen," kata Manda.

Selain CepatSwipe di Indonesia, Manda juga berujar pihaknya membesut aplikasi yang sama di Filipina, namanya Agila Rewards. Ia mengungkap alasan mengapa harus membesut aplikasi yang berbeda-beda di tiap negara, penyebabnya kalau mereka mau masuk ke negara tertentu, ternyata juga harus ngikutin kontennya alias dilokalisasi terlebih daulu.

"Kita berpikir kalau misalnya kita ingin going global repot juga ya, misalnya kalau kita mau ke Afrika Selatan ya harus bikin aplikasi Afrika Selatan. Kan repot," terangnya melanjutkan.

 


Implementasi Swipe DK (SDK)

Adapun alasan SwipeCrypto menggunakan teknologi Blockhain Technology adalah distribusi reward lebih gampang. Misalnya, ambil contoh ada pengguna yang memakai aplikasi dari pengembang asal Italia seperti Around J, saat mereka swipe ke kiri otomatis akan mendapatkan token.

"Konsep teknologi itu sudah pernah diimplementasikan di platform komunitas pecinta Juventus bernama Around J. Nah, mereka menjadi role model kita di Italia karena kita akan bermitra dengan para penerbit. Kita masukkan Swipe DK (SDK) ke aplikasi Around J di Android, pengguna akan langsung menggunakan lockscreen di dalamnya tanpa harus instal lagi" papar Manda.

"Jadi pengguna nantinya bakal dapat token dari hasil interaksi dengan konten lockscreen. Token dari SwipeCrypto ini namanya SWC (SwipeCrypto Coin). Ia bisa di-convert menjadi 'In-App Item' atau withdraw ke dompet Crypto Currency yang nantinya bisa ditukar ke mata uang tradisional atau Crypto Currency lain seperti Bitcoin," jelasnya.

Pihak SwipeCrypto juga menggunakan teknologi Blockchain sebagai media untuk mempromosikan transparansi trafik iklan di smartphone. Setiap interaksi, pengguna bakal disimpan di Blockchain dan bisa diaudit pihak pengiklan dan pengembang aplikasi.

"Intinya kita menjamin trafik yang dibawa oleh SwipeCrypto ini benar0benar diakses oleh pengguna asli, bukan dari bot," pungkas Manda.

SwipeCrypto mengklaim akan maju ke ranah global. Terkait jumlah pengguna, di Filipina (Agila Rewards) per Oktober 2016 sudah mencapai kurang lebih 300.000.

Sementara di Indonesia sejak diluncurkan Juni 2017 sampai sekarang sudah hampir 200 ribu. Startup ini juga mengklaim telah mengantongi investasi dari PBM (Pilar Bukit Mandiri) yang jumlah kucuran dananya tidak disebut secara detail.

Saat ini CepatSwipe sudah tersedia di Google Play Store. Pengguna bisa membagikan referral code miliknya kepada calon pengguna lain dan ia akan mendapatkan benefit setiap kali referral code itu digunakan.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya