Kematian Misterius Sopir Angkot yang Tewas di Kursi Kemudi

Kaca depan angkot yang dikemudikan sopir angkot asal Sukabumi itu pecah berantakan.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 09 Nov 2017, 16:02 WIB
Kaca depan angkot yang dikemudikan sopir angkot asal Sukabumi itu pecah berantakan. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Sukabumi - Pepeng (49), seorang sopir angkutan kota (angkot) jurusan Terminal Lembursitu-Pasundan, Kota Sukabumi, Jawa Barat, ditemukan tewas di atas kursi kemudinya. Bagian dada Pepeng luka bersimbah darah, diduga akibat lemparan batu.

Jasad warga Kampung Cikujang Peuntas, Kelurahan Dayeuh Luhur, Kecamatan Lembursitu, itu pertama kali ditemukan Ujang Wahyudin (51), teman sesama sopir angkot. Jasad Pepeng ditemukan dalam kondisi tertelungkup di kursi penumpang, dengan bagian kaca depan angkot pecah membulat.

"Saya lagi pake motor lihat mobilnya terparkir. Ternyata kacanya depannya pecah sebesar kepalan tangan. Korban sudah enggak bernyawa," kata Wahyudin di RSUD Al Mulk Lembursitu, Rabu, 8 November 2017.

Wahyudin mengatakan, saat ditemukan, kondisi mesin angkot dalam keadaan mati, serta lampu bagian depan dan belakangnya menyala. Sadar ada yang janggal, Wahyudin pun bergegas menghubungi keluarga Pepeng.

Ditemui di tempat yang sama, Munir, adik korban juga menuturkan hal serupa. Setibanya di lokasi penemuan, Munir langsung mengambil alih kemudi angkot, dan membawanya ke RSUD Al Mulk.

"Pas ditemukan, sudah tidak bergerak," kata Munir.

Munir mengaku terkejut saat mendapati jasad kakaknya yang bersimbah darah. Sepengetahuannya, Pepeng tak punya musuh juga masalah dengan orang lain.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Pelempar Batu Misterius

Kaca depan angkot yang dikemudikan sopir angkot asal Sukabumi itu pecah berantakan. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Temuan jenazah Pepeng di dalam angkot kini ditangani Polres Sukabumi Kota. Jenazah Pepeng dibawa ke RSUD R Syamsudin untuk keperluan autopsi.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, dalam keterangannya menjelaskan, polisi mendapati barang bukti lain berupa satu bongkahan batu yang ditemukan di bawah kemudi. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan dari mana batu tersebut berasal.

Hasil pemeriksaan sementara, terdapat luka serius di dada korban. Luka tersebut diduga akibat lemparan batu.

"Diduga korban meninggal dunia karena lemparan batu mengenai dada korban," tutur Yusri Yunus.

Sementara itu, dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida menjelaskan, pihaknya menemukan sejumlah luka dalam dan patah tulang di bagian dada sebelah kanan.

"Juga ada trauma benda tumpul di bagian leher," kata Aida di RSUD R Syamsudin SH.

Luka-luka bekas benda tumpul ini menyebabkan korban mengalami pendarahan. Hal itu diindikasikan dari darah yang keluar dari mulut korban.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya