Mampu Cegah Risiko Kanker, Kontrasepsi Ini Jadi Incaran Wanita

Namun tahukah Anda, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kontrasepsi ini menurunkan risiko kanker

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Nov 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi alat Kontrasepsi

Liputan6.com, Jakarta Setelah melahirkan, banyak wanita sering beralih menggunakan alat kontrasepsi. Sediaan kontrasepsi di Indonesia sendiri memang cukup banyak mulai dari pil, suntik, implan atau metode jangka panjang seperti IUD.

Namun tahukah Anda, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kontrasepsi IUD bukan hanya mencegah kehamilan tak diinginkan, tapi juga mampu melindungi wanita dari risiko kanker.

Seperti dilansir Daily Star, Jumat (10/11/2017), studi yang dilakukan peneliti Amerika ini menganalisis 16 penelitian dan melibatkan 12.000 wanita di seluruh dunia. Para ilmuwan menemukan, IUD dapat menurunkan risiko kanker serviks hingga 33 persen.

Penulis utama studi ini, Doctor Victoria Cortessis, dari Fakultas Kedokteran Keck University of Southern California bahkan sangat takjub dengan hasil temuan ini.

"Hasil penelitian kami sangat menarik. Ada potensi yang luar biasa. Kemungkinan seorang wanita dapat mengendalikan kanker sekaligus membuat keputusan bahwa kontrasepsi memiliki dampak positif," ujarnya.

Penelitian ini bahkan lebih penting bagi wanita di negara berkembang yang tidak memiliki akses terhadap sumber pencegahan kanker seperti vaksin HPV atau pemeriksaan kanker serviks.

Dr Cortessis mengatakan, alat kontrasepsi yang menawarkan perlindungan terhadap kanker serviks bisa memiliki efek "mendalam".

"Sejumlah wanita di negara berkembang di usia 30-an sampai 60-an berisiko kanker serviks. Bahkan, jika penderitanya tetap stabil, IUD bisa menjadi alternatif dalam mengatasi epidemi yang akan datang," katanya.

Beberapa ilmuwan percaya, IUD dapat merangsang respons imun di serviks dan memberi kesempatan bagi tubuh untuk melawan infeksi HPV.

 

Simak video menarik berikut ini:

 


Jumlah penderita kanker serviks terus meningkat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah wanita yang didiagnosis dengan kanker serviks terus meningkat. Sekitar 528.000 wanita didiagnosis menderita kanker serviks di seluruh dunia pada 2012 dan 266.000 wanita meninggal karena penyakit ini.

Di Indonesia, Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) menyebut kanker serviks merupakan penyebab kematian ketiga wanita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya