Populasi Menyusut, Pemerintah Polandia Imbau Warga Tiru Kelinci

Pemerintah Polandia mendorong warganya untuk bereproduksi layaknya kelinci, hewan yang dikenal dapat berkembang biak dengan cepat.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Nov 2017, 11:02 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Warsawa - Pemerintah Polandia mendorong warganya untuk bereproduksi layaknya kelinci, hewan yang dikenal dapat berkembang biak dengan cepat. Pasalnya, negara yang beribu kota di Warsawa itu menjadi negara dengan tingkat kelahiran terendah di Eropa.

Imbauan itu disampaikan Kementerian Kesehatan Polandia melalui sebuah video singkat yang memuji kelinci karena bisa memiliki banyak anak.

Dikutip dari Independent, Kamis (9/11/2017), kampanye yang diunggah di situs berbagi video tersebut memperlihatkan sejumlah kelinci yang sedang mengunyah selada dan wortel. Sementara itu, narator kelinci mengungkap rahasia keluarga besarnya, yakni olahraga, pola makan sehat, dan mencegah stres.

Selain menampilkan sejumlah kelinci, dalam video itu ditampilkan juga sejoli yang menikmati piknik romantis.

Hal itu mengisyaratkan bahwa hubungan percintaan akan membantu program pemerintah untuk memperbanyak populasi. Selain itu, ditampilkannya gelas wine yang terbalik memberi pesan soal anti-alkohol.

"Jika Anda ingin menjadi orangtua, contohlah kelinci," ujar video tersebut.

Itu merupakan langkah terbaru pemerintah Polandia atas semakin menyusutnya populasi di sana. Angka yang dirilis Uni Eropa menunjukkan bahwa tingkat kelahiran di Polandia pada 2015 adalah 1,32 anak untuk setiap perempuan.

Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mencoba mendorong masyarakat Polandia yang masuk dalam masa reproduksi, yakni usia 18 hingga 45 tahun, untuk menerapkan gaya hidup sehat guna meningkatkan kesehatan reproduksi mereka.

Kementerian tersebut juga mengatakan, pihaknya berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah tersebut dengan cara yang tak menyinggung perasaan dan tak vulgar.


Desa Ini Tawarkan Rp 29 Juta bagi yang Mau Jadi Penduduknya

Masalah menyusutnya populasi tak hanya dialami Polandia. Hal itu juga terjadi di sebuah desa bernama Bormida di Italia.

Pada Mei 2017 lalu, wali kota desa pegunungan Italia itu menawarkan bonus 2.000 euro atau sekitar Rp 29 juta kepada semua orang yang mau pindah ke wilayahnya. Itu merupakan upayanya untuk mendorong populasi yang berkurang dari total 394 orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bormida, Daniele Galliano. Dalam Facebook-nya, ia mengunggah bahwa dirinya mencari penduduk baru untuk bermukim di wilayah pedesaan di Pegunungan Liguria yang dipimpinnya.

Penduduk baru di desa tersebut dapat mengajukan sewa dengan harga 50 euro atau sekitar Rp 730.000 per bulan untuk bangunan kecil. Untuk bengunan lebih besar, harga sewanya sebesar 120 Euro atau sekitar Rp 1,74 juta per bulan.

Dimuat Business Insider, sejumlah orang dari Inggris, Amerika Serikat, Brasil, dan Uganda pun terlihat tertarik dengan tawaran Galliano itu.

Atas sambutan positif tersebut, Galliano mengucapkan terima kasih di laman Facebook-nya. Ia menambahkan, hanya dalam dua hari mereka berhasil "mencapai targetnya".

Namun ia mengatakan, hal tersebut baru berbentuk proposal dan masih memerlukan persetujuan dari dewan kota.

Populasi desa di Italia tersebut menyusut dalam beberapa tahun terakhir. Menurut The Guardian, hal itu disebabkan karena anak mudanya memilih mencari kerja di kota terdekat seperti Savona.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya