Kapan Waktu Terbaik Bagi Milenial Beli Rumah?

Membeli rumah mesti dilakukan secepat mungkin, apakah generasi milenial juga harus menerapkannya?

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Nov 2017, 20:30 WIB
Ternyata beli rumah bisa seperti midnight sale di Rumah.com Property Show. Bagaimana caranya? (rumah.com)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan membeli rumah menjadi hal yang sulit bagi kaum milenial. Lantaran, kaum milenial identik dengan golongan yang menyukai pengalaman. Sehingga, uang yang mereka miliki cenderung digunakan untuk liburan.

Bukan hanya itu, generasi milenial juga memilih untuk menunggu usia yang matang untuk menikah. Semakin memilih untuk menunda pernikahan maka keputusan untuk membeli rumah juga semakin mundur.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk milenial membeli rumah?

Country General Manager Rumah123 Ignatius Untung menjawab, sekarang adalah waktu yang tepat membeli rumah. Artinya, membeli rumah mesti dilakukan secepat mungkin.

"Kalau beli rumah menurut saya itu lebih baik sesegera mungkin. Begitu terpikir langsung beli," kata dia di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Menurutnya, menunggu usai menikah pun juga tak berarti meringankan dalam membeli properti. Dia bilang, kendati cicilan rumah bisa dilakukan bersama suami istri, tapi harga rumah juga terus naik.

"Karena begini, kalau kita nunggu, kita berharap untuk join income, tapi sambil nunggu join income habis itu harga properti juga ikutan naik terus. Jadi akan ketinggalan," jelas dia.

Tak ada ruginya mengambil rumah lebih awal. Dia bilang, dengan kondisi itu maka cicilan rumah akan semakin ringan.

"Jadi masuk-masuk saja dulu ambil, nanti sambil jalan terus bisa join income kan jadi lebih enteng. Atau bahkan malah kalau join income-nya cukup untuk ambil properti kedua kan bisa lebih bagus lagi," ujar dia.

Opsi lain, lanjutnya, meningkatkan kualitas rumah dengan cara menjual rumah pertama lalu membeli yang lebih bagus.

Memang, dia menyadari, membeli rumah akan berat dalam beberapa tahun pertama. Pasalnya, pendapatan yang diterima mesti disisihkan untuk rumah. Namun, beban itu akan berkurang seiring meningkatnya pendapatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Ketakutan milenial

Sebelumnya ditulis bahwa generasi milenial cenderung takut untuk membeli rumah. Sebab, membeli rumah berarti harus memiliki komitmen besar. Harganya yang mahal membuat Anda merogoh kocek dalam-dalam untuk bisa memilikinya.

Ditambah harga rumah baru terus melonjak, sementara di sisi lain kenaikan pendapatan atau gaji yang dikantongi tak mampu mengejar peningkatan harga tersebut.

Sehingga butuh waktu cukup lama untuk meningkatkan pendapatan. Inilah yang menjadi penyebab utama kenapa generasi milenial seakan ragu- ragu dengan untuk membeli rumah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (30/8/2017), generasi milenial kini lebih suka untuk menyewa atau mengontrak rumah. Hal ini akan mereka lakukan terus menerus sampai mereka merasa nyaman dan merasa mampu untuk membeli rumah dengan segala konsekuensi.

Permintaan rumah kaum milenial memang mengalami stagnasi atau berhenti sesaat akibat faktor ekonomi yaitu tingkat pengangguran yang tinggi, tidak adanya kenaikan upah dan tidak tersedianya kucuran kredit dan harga tak terjangkau untuk mereka.

Pembelian rumah yang semakin melemah pada generasi milenial ini membuat akibat lain. Salah satunya adalah generasi ini menunda untuk menikah dan membangun keluarga. Hal ini dikarenakan mereka memiliki pemikiran jika mereka belum memiliki rumah berarti mereka belum mapan dan belum bisa menghidupi orang lain.

Pendidikan adalah kuncinya jika ingin mendorong generasi milenial untuk membeli properti. Berikan informasi lengkap soal kemudahan proses membeli rumah, pengurusan dokumen-dokumen hingga manfaat memiliki tempat tinggal sendiri bisa membuat generasi milenial tertarik untuk membeli rumah. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya