Bakal Diberi Nama oleh Jokowi, Ini Uji Terbang yang Dilalui N219

N219 telah melakukan uji terbang ke-7 dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menuju Lanud Halim Perdanakusuma, DKI Jakarta.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Nov 2017, 08:15 WIB
Pesawat N219 produksi PT Dirgantara Indonesia melakukan system navigation functional check. (Dok. PTDI)

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat N219 karya anak bangsa hasil kerja sama PTDI dan LAPAN rencananya akan diberikan nama oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, bertepatan dengan Hari Pahlawan.

"Hari Jumat jam 09.00 pagi. Pemberian nama oleh Presiden RI dilakukan di Halim,” kata Arie Wibowo, Direktur Produksi PTDI.

Sejauh ini, N219 telah melakukan uji terbang ketujuh dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, menuju Lanud Halim Perdanakusuma, DKI Jakarta.

Captain Esther Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PTDI sebagai Pilot In Command (PIC), Captain Adi Budi Atmoko sebagai First Officer (FO) beserta Ir Yustinus Kus Wardana, dan Adriwiyanto Onward Kaunang sebagai Flight Test Engineer (FTE) sukses menerbangkan pesawat N219 menuju Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

PTDI telah sukses melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada 16 Agustus 2017, kemudian pesawat N219 kembali melakukan uji terbang pada 23 Agustus 2017, 15 September 2017, 16 September 2017, uji terbang kedua sampai dengan uji terbang keempat.

Pesawat N219 sudah melakukan handling quality characterictic test untuk mengetahui karakteristik pesawat dan engine performance test untuk tahu karakteristik dan performa dari mesin pesawat N219.

Usai menjalani serangkaian perbaikan untuk meningkatkan performa, pesawat N219 kembali melakukan uji terbang ke-5 pada 5 November 2017 dengan melakukan flight control system check untuk mengetahui respons setiap komponen pesawat terhadap setiap data yang dimasukkan dalam sistem.

Uji terbang ke-6 pada 6 November 2017 pesawat N219 melakukan system navigation functional check untuk mengetahui sistem avionik, sistem komunikasi, peralatan navigasi serta seluruh instrumen yang ada di pesawat berfungsi dengan baik.

Pesawat N219 rencananya akan berada di Lanud Halim Perdanakusuma hingga 11 November 2017 atau sehari setelah diberikan nama oleh Presiden Joko Widodo.

“Pesawat rencananya akan diterbangkan kembali ke Bandung hari Sabtu pagi 11 November karena jika terbang lebih dari jam 09.30, cuaca akan sangat cepat sekali berubah,” kata Palmana Banandhi, Chief Engineering N219.

Paralel dengan uji terbang purwarupa pesawat pertama N219, PTDI sedang membangun tiga purwarupa pesawat N219 di Hanggar N219 PTDI, Bandung.


2 Purwarupa

Foto dok. Liputan6.com

PTDI akan menyiapkan dua purwarupa pesawat N219 untuk uji terbang hingga mencapai 300 Flight Hours dan 2 purwarupa lainnya untuk dilakukan fatigue test, flight test development dan flight test certification yang membutuhkan 3000 cycle fatigue test untuk mendapatkan Type Certificate pada 2018.

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain manufaktur pesawat.

Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur, dalam hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya, dimulailah tahapan serial production untuk mendapatkan Production Certificate, sehingga pada 2019, pesawat pertama N219 sudah siap dan laik untuk memasuki pasar, dengan prioritas memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang kompetitif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya