Liputan6.com, Jakarta - Walaupun sudah satu tahun berlalu, Marsha Timothy tampaknya masih belum dapat melupakan pengalaman syuting film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Maklum, selama menjalani syuting film garapan Mouly Surya itu, istri Vino Bastian ini mengaku mendapat banyak tantangan.
"Tantangan paling berat selama pembuatan film ini adalah cuaca yang cukup ekstrem di Sumba," ujar Marsha Timothy usai pemutaran perdana film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
"Terus di hari pertama kami syuting film ini harus bangun jam 3 pagi. Karena lokasinya cukup jauh dari penginapan dan di sana tempatnya berdebu dan anginnya kencang banget," ibu satu anak itu menambahkan.
Tak sampai di situ, Marsha Timothy juga harus mempelajari dialek dan budaya Sumba demi memperdalam perannya sebagai wanita asal Sumba. "Bergaul langsung sama ibu-ibu Sumba itu membantu sekali," jelasnya.
Kendati demikian, Marsha Timothy menganggap hal tersebut telah terbayar dengan penghargaan yang ia dapat dari Sitges Internasional Film Festival di Spanyol sebagai aktris terbaik.
"Tapi aku ngerasa semua kerja keras aku belajar dialek dan berkuda terbayar sudah dengan penghargaan yang aku dapat di Sutges Film Festival kemarin," paparnya.
Belajar Dialek
Selain itu film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, juga mendapat penghargaan untuk skenario terbaik pada FIFFS Maroko edisi ke-11 dan penghargaan sebagai film terbaik Asian NestWave dari The QCinema Film Festival, Filipina
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak bercerita tentang seorang janda bernama Marlina yang telah membunuh tujuh orang pria yang mengancam nyawa, harta, dan kehormatannya.
Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak rencananya akan mulai tayang pada 16 November 2017 di bioskop Tanah Air.
Advertisement