Robohnya Bekas Pabrik Ubin Tua hingga Makan Korban Jiwa

Setidaknya ada empat orang warga meninggal di tempat setelah tertimpa reruntuhan bekas pabrik ubin yang roboh.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 10 Nov 2017, 09:04 WIB
Setidaknya ada empat orang warga meninggal di tempat setelah tertimpa reruntuhan bekas pabrik ubin yang roboh. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Tegal - Sebuah bangunan tua yang merupakan bekas pabrik ubin yang berdiri pada 1980an di Jalan Raya Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mendadak roboh pada Kamis sore, 9 November 2017, sekitar pukul 15.30 WIB. Sembilan orang yang sedang berteduh menjadi korban. Empat di antaranya bahkan meninggal dunia.

Bangunan pabrik memang sudah lama tak digunakan untuk produksi ubin. Namun, karena lokasinya berada di pinggir jalan, sejumlah pedagang memanfaatkannya sisi bangunan sebagai tempat jualan. Macam-macam menu makanan dijajakan, seperti nasi goreng, mi goreng jawa, satai hingga kopi.

Sebelum peristiwa memilukan terjadi, hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Para pengendara sepeda motor yang tak membawa jas hujan, langsung menepi di sejumlah warung yang berderet dekat bekas pabrik ubin itu.

Sambil menunggu hujan reda, mereka berteduh di tenda-tenda para pedagang. Ada pula yang asyik menyeduh kopi. Sekitar pukul 15.30 WIB, bangunan bekas pabrik ubin itu roboh hingga menimpa sembilan orang.

"Tadi ada dua orang lagi ngopi di pedagang makanan itu, mereka semua meninggal tertimpa reruntuhan bangunan. Saat itu, kebetulan saya sedang lewat di lokasi kejadian," ucap Rokhim, seorang warga.

Saat kejadian, hujan masih mengguyur. Banyak warga yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha mengevakuasi korban tertimpa dan beberapa sepeda motor.

"Ada yang kepalanya hampir hancur tertimpa bangunan itu, karena mungkin pas berteduh tak pakai helm. Ada juga satu jenazah korban ditemukan di bawah sepeda motor," kata Rokhim.

Lima korban yang terluka langsung dilarikan ke RS Kardinah dan RS Singkil. Namun, ia mengaku tak mengetahui pasti berapa orang yang menjadi korban reruntuhan bekas pabrik ubin itu.

"Yang jelas ada lebih dari lima orang, karena memang saat kejadian banyak yang sedang berteduh," katanya.

Sementara itu, pemilik warung kopi, Jannah (40) selamat dari peristiwa mengerikan itu. Akibat kejadian itu, ia terluka di bagian kepala dan tangannya.

Ia sempat melihat sejumlah bagian tembok bangunan runtuh sebelum benar-benar roboh.

"Ya mungkin bangunan yang ambruk itu diterjang angin kencang, apalagi juga ujannya tadi lebat sekali, terlebih bangunan yang roboh itu sudah tua," kata Jannah.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Beringin Tua Makan Korban

Tiga warga lainyang berteduh di bawah pohon beringin tua di alun-alun Banjarnegara alami luka berat. (dok.BPBD Banjarnegara/Dinny Mutiah)

Sebelumnya, mendung yang menyelimuti Banjarnegara, Jawa Tengah, sedari pagi berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 12.00 WIB. Puluhan warga yang sedang asyik menonton lomba voli HUT PGRI di alun-alun Banjarnegara, mendadak sontak berlarian mencari tempat berteduh. Salah satunya di bawah pohon beringin tua.

Namun, pohon beringin tua yang menjadi sandaran warga mendadak roboh. Ia tidak kuat menahan hantaman angin kencang.

Pohon setinggi lebih dari 20 meter dan diameter 4 meter itu langsung menimpa tujuh warga yang tengah berteduh sekitar pukul 12.30 WIB. Satu orang tewas, sedangkan enam korban lainnya mengalami luka berat.

Korban meninggal diketahui bernama Riska Wardana (16), seorang pelajar di SMAN 1 Bawang yang merupakan warga Desa Tribuana, Kecamatan Bawang. Dua orang mengalami luka parah dan dirujuk ke RS Siaga Medika, Banyumas, yakni Badari (80), warga Desa Gemuruh, Kecamatan Bawang, dan Eko Setyo (30), warga Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan.

Adapun satu korban luka sedang menjalani rawat inap di RSUD Hj Anna Lasmanah, Banjarnegara, atas nama Tomi (16), warga Desa Tribuana, Kecamatan Punggelan. Tiga korban lainnya yang mengalami luka ringan ialah Andri Prasongko (20), Edi Tri Tulisno (25), dan Eka (28). Ketiganya juga warga Desa Tribuana, Kecamatan Punggelan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arif Rachman mengungkapkan, pihaknya sempat kesulitan mengevakuasi karena ukuran pohon yang cukup besar.

"Kami menurunkan dua backhoe dan satu traktor untuk membantu evakuasi. Begitu selesai, korban langsung dilarikan ke RSUD Banjarnegara," tuturnya.

Tidak hanya pohon beringin yang tumbang, baliho besar dan pohon peneduh jalan di sekitar alun-alun juga roboh. Selain itu, tenda PKL di wilayah kota juga terbang berhamburan.

"Angin kencang tiba-tiba saja terjadi, tidak sempat memberesi tenda dan barang-barang lainnya jadi pada rusak, terbang kena angin," ucap salah satu pedagang, Marzuki.

Di tempat lain, tepatnya Kelurahan Semarang, pohon tumbang menimpa enam rumah dan satu kandang sapi. Kerugian ditaksir mencapai Rp 14,5 juta.

Sementara di sebelah barat Kodim 0704/Banjarnegara, pohon peneduh jalan menimpa mobil Toyota Avanza dan SDN 4 Krandegan. Kerugian masing-masing ditaksir sebesar Rp 5 juta dan Rp 15 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya