Ini Dia Ahli Bedah Plastik Robotik Pertama di Dunia

Dokter Marco menjadi sosok utama di balik metode operasi plastik menggunakan robotik, khususnya operasi pengencangan perut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Nov 2017, 14:30 WIB
Dokter Marco Faria Correa menerapkan teknologi robotik untuk operasi plastik. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

 

Liputan6.com, Jakarta Inovasi operasi plastik makin berkembang dengan teknologi robotik, khususnya operasi pengencangan perut. Dokter bedah plastik, dr Marco Faria Correa asal Brasil merupakan sosok pencetus robotik untuk operasi plastik. Ia mulai merintis dan mengembangkan robotik pada 2013.

Berkat upaya tersebut, ia menyabet penghargaan Bedah Robotik bersertifikat. Pada 2015, dr Marco kembali membuat catatan sejarah. Ia melakukan bedah robotik pertama di dunia dalam operasi plastik untuk memperbaiki plester diastasis rektus (abdominoplasti atau pengencangan perut) di Singapura.

Lulusan Rio Grande do Sul University di Brasil pada 1978 ini secara resmi menerapkan operasi plastik menggunakan teknologi robotik pada 2015. Teknik robotik menggunakan kemampuan tiga dimensi, yang mampu mencapai saraf. Dr Marco mengibaratkan saraf-saraf di tubuh manusia sehalus rambut dan tipis.

Robotik juga bermanfaat mempermudah pembedahan. Pasien juga dapat pulih dengan cepat sehingga bisa kembali bekerja. Sebagai pencetus robotik untuk operasi plastik, prestasi dr Marco dilirik pemerintah Singapura.

Dalam sesi perbincangan di Hotel Grand Hyatt, dr Marco menceritakan, pada 2000, ia diundang pemerintah Singapura untuk mengabdi meningkatkan pelayanan kesehatan di sana. Sejak saat itu, ia mulai bekerja menjadi dokter bedah plastik di Mount Elizabeth Novena.

 

 

 

Simak video menarik berikut:


Kembangkan teknik endoskopi

Tahap perkembangan robotik untuk operasi plastik yang dicapai dr Marco tak lepas dari perjalanan hidupnya. Hampir 30 tahun hidupnya, ia mendalami dunia operasi plastik.

"Saya menghabiskan lebih banyak kehidupan menggeluti dunia operasi plastik sejak lama. Saya memulai karier dari tahun 1985. Yang paling penting, saya lebih khusus menggeluti rekonstruksi tubuh dengan operasi plastik melalui inovasi teknologi," ungkap dr Marco kala membuka perbincangan, ditulis Jumat (10/11/2017).

Pada 1991, ia mulai mengembangkan proyek penelitian dengan mengadaptasi metode endoskopi ke operasi plastik. Metode endoskopi adalah prosedur pemeriksaan medis untuk melihat saluran pencernaan. Teknik ini menggunakan mikroskop untuk mencapai saraf.

Pada 1992, dr Marco menerapkan teknik endoskopi untuk operasi pengencangan perut. Ia merancang seperangkat alat untuk menyesuaikan metode endoskopi ke dalam jaringan perut. Upayanya ini membawanya memperoleh hak paten internasional.

Ia memublikasikan teknik endoskopi pertamanya di Brazilian Society of Plastic Surgery. Berkat hal tersebut, ia didapuk sebagai pelopor pertama dokter bedah plastik dalam operasi plastik endoskopi untuk rekonstruksi tubuh.


Transfer ilmu

Kemampuan inovasi dr Marco dari teknik endoskopi hingga penggunakan robotik dalam operasi plastik membuat dirinya kerap diundang ke berbagai acara dalam skala internasional.

"Saya menjadi pembicara dari berbagai acara, yang diselenggarakan secara internasional. Sepanjang hidup saya, khususnya dalam jangka waktu 25 tahun ini, saya selalu menghadiri berbagai pertemuan, seminar, dan konferensi soal operasi plastik di dunia," ungkap dr Marco, yang kini berusia 75 tahun.

Ia juga diundang khusus untuk mentransfer ilmu. Dr Marco mengungkapkan, dirinya termasuk orang yang suka berinovasi. Ia harus melakukan sesuatu yang sempurna dan terbaik.

"Saya harus selalu melakukan sesuatu dengan sempurna. Soal inovasi, itu merupakan hobi saya mengembangkan teknik teknologi. Saya ingin terus meningkatkan kemampuan diri saya," ucapnya sambil tersenyum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya