Liputan6.com, Bandung - Setelah tertunda selama satu bulan, penyelenggaraan Bandung Air Show (BAS) akhirnya siap digelar. Kegiatan kedirgantaraan yang berlangsung di Pangkalan TNI AU (Lanud) Husein Sastranegara pada 9-12 November 2027 itu menghadirkan kemampuan akrobatik hingga pameran pesawat tempur.
Menurut Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb. M. Iman Handojo, acara ini semula akan digelar pada Oktober 2017. Namun, mengingat butuh kesiapan lebih, kegiatan ini pun diundur pelaksanaannya pada November.
Pada tahun ini, Bandung Air Show akan menampilkan kemampuan akrobatik melalui dynamic show dan static show. "Untuk dynamic show ini akan main pada Sabtu-Minggu," kata Imam dalam keterangannya kepada pers di Lanud Husein Sastranegara, kota Bandung, Rabu, 8 November 2017.
Baca Juga
Advertisement
Pada dynamic show, akan ditampilkan keterampilan akrobatik dari pesawat tempur Super Tucano dari Skuadron 21 Lanud Abdurahman Saleh Malang. Ada pula penampilan akrobatik tim Pegasus yang menggunakan Colibri 120 dari Skuadron Udara 7 Lanud Kalijati Subang dan Asia Aero Flying Club.
Sementara, static show akan menampilkan pameran pesawat Albatros, CN-235, pesawat N-250, pesawat Teknam, serta pesawat rancangan STPI Curug, dan rancang bangun SMKN 12 Bandung.
Selain atraksi pesawat yang akan menyedot perhatian penonton ini, ada pertunjukan kemampuan terjun payung dari para penerjun profesional. Berbagai lomba, pagelaran musik, dan diskusi juga dihadirkan dalam BAS kali ini.
Danlanud menjelaskan, gelaran Bandung Air Show kali ini mengusung Bandung sebagai Kota Dirgantara. Dia mengatakan, Kota Bandung berperan penting dalam sejarah dirgantara di Indonesia.
"Ada cikal bakal pabrik pesawat PT Dirgantara Indonesia. Di zaman Pak Habibie, PT DI merupakan perusahaan kelas dunia," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Simulasi Serangan Udara Pesawat Tempur
Muhamad Irfan selaku Kepala Teknis BAS 2017 menambahkan, pemilihan tema Bandung sebagai Kota Dirgantara karena memiliki sarana kedirgantaraan paling lengkap dibanding kota lainnya.
"Mulai dari pabrik pesawat, akademi pilot, akademi pramugari, bahkan sekolahnya ada di Bandung," jelasnya.
Dalam BAS kali ini, Lanud Husein akan menghadirkan berbagai dynamic show. Aksi akrobatik pesawat ini sempat ditiadakan pada penyelenggaraan BAS 2015 karena kecelakaan penerbangan pada acara kedirgantaraan sebelumnya.
Nantinya akan ada tiga jenis pesawat yang akan memeriahkan langit Kota Kembang pada helatan BAS 2017. Salah satunya Super Tucano, pesawat dari skuadron 21 dari Lanud Abdurahman Saleh Malang.
"Ini akan menjadi pertama kalinya pesawat tempur demo di BAS. Air strike besok kita simulasikan," kata Komandan Skadron 21 Lanud Abdurahman Saleh, Taufik Andriadi di tempat yang sama.
Menurutnya, simulasi penembakan roket dan peluru tidak menggunakan amunisi tajam. "Semuanya hanya simulasi, (amunisi) yang dipakai hanya untuk simulasi," jelasnya.
Dia berharap dengan simulasi itu, masyarakat jadi lebih mengenal pesawat tempur dan fungsinya. "Masyarakat mengerti TNI AU punya kemampuan air strike. Bisa dilihat secara live," ucapnya.
Aksi akrobatik pesawat nantinya akan disuguhkan pada Sabtu dan Minggu, dengan jadwal pagi pada pukul 09.00-11.00 WIB, dan sore pada pukul 15.00-17.00 WIB. Selama dua jam, para pilot akan menyuguhkan berbagai tarian pesawat tempur yang terbang di udara.
Advertisement
Antisipasi Hujan
Selama empat hari digelar, BAS 2017 ditargetkan menggaet pengunjung hingga 100.000 orang. Hal ini mengingat antusiasme setiap penyelenggaraan BAS selalu meningkat.
Irfan memaparkan, pada penyelenggaraan BAS pertama pada 2010 lalu pengunjung yang hadir mencapai 45 ribu orang. Dua tahun kemudian, pengunjung naik menjadi 65 ribu. Sedangkan pada 2015, jumlah pengunjung mencapai 80 ribu meski tidak digelar akrobatik udara.
"Untuk penyelenggaraan 2017 ini, logo Bandung Air Show merupakan perpaduan Lanud, Pemkot Bandung dan HUT ke-2017 kota Bandung," kata dia.
Sementara, jumlah penerbang dan penerjun payung yang terlibat dalam kegiatan ini lebih dari 50 orang. Total pesawat yang akan dipamerkan delapan pesawat untuk static show dan lebih dari enam pesawat untuk dynamic show.
"Yang jelas di bawah 20 pesawat," katanya.
Terkait hujan yang terus turun di Bandung, Danlanud mengaku sudah menyiapkan langkah antisipasi. Apalagi dalam satu hari, pihak Lanud Husein memiliki 40 jadwal penerbangan. Untuk itu, Iman mengaku sudah mengomunikasikan dengan pihak bandara.
"Keamanan terbang di musim hujan sudah tentu jadi concern TNI AU. Kita sangat betul mewanti-wanti tidak hanya air show tapi setiap kegiatan penerbangan biasa. Keselamatan selalu nomor satu," ujarnya.
Iman menambahkan, Standard operating procedure (SOP) selama digelarnya BAS wajib dilaksanakan oleh tiap-tiap tim pesawat yang akan beratraksi. "Ada satu parameter tak tercapai akan kita tunda (atraksi)," tegasnya.
Untuk memasuki area Bandung Air Show 2017, panitia menetapkan tiket pada pengunjung. Untuk dewasa Rp 20 ribu, pelajar (SD-SMA) Rp 15 ribu, dan TK Rp 10 ribu.