NASA Kuak Misteri Melelehnya Es di Bawah Antartika

NASA yang mengungkap bahwa sumber pemanasan aneh adalah sebuah lapisan hangat dari kerak Bumi.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 11 Nov 2017, 13:07 WIB
Kondisi Es Biru di sepanjang punggung bukit di Semenanjung Antartika (31/10). Berbagai riset mengatakan fenomena ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti emisi dari gas rumah kaca. (Mario Tama/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Ada sesuatu yang misterius dan panas mengintai di bawah permukaan es Antartika. Diduga, hal tersebutlah yang membuat melelehnya es di kawasan itu.

Namun, hal misterius tersebut akhirnya terkuak. Adalah NASA yang mengungkap bahwa sumber pemanasan aneh itu merupakan sebuah lapisan atau mantel bulu -- upwelling batuan panas yang tidak normal, yang terletak jauh di bawah permukaan Bumi.

Dikutip dari The Independent, Sabtu (11/11/2017), panas dari batuan itu menyebabkan permukaan es meleleh dan pecah, mengakibatkan terbentuknya sungai dan munculnya sejumlah gangguan lain di Antartika.

Sekitar 30 tahun yang lalu, seorang ilmuwan di University of Colorado Denver mengatakan bahwa kemungkinan ada lapisan bulu hangat di bawah wilayah yang dikenal dengan Marie Byrd Land.

Hipotesis tersebut membantu menjelaskan beberapa ciri aneh yang terlihat di atas es, seperti aktivitas vulkanik dan kubah.

Lapisan hangat itu berada di aliran sempit yang menaikkan batuan panas yang datang dari mantel Bumi, lalu menyebar di bawah kerak Bumi. Karena bahan itu sendiri panas dan terapung, terciptalah tonjolan di permukaan.

NASA menjelaskan, bagaimana beberapa tempat -- seperti Hawaii dan Yellowstone -- memiliki sejumlah besar aktivitas panas Bumi meskipun jauh dari tepi lempeng tektonik.

Akan tetapi, teori adanya lapisan hangat di bawah es sulit dipercaya.

"Awalnya, saya pikir teori ini gila," kata Helene Seroussi dari Jet Propulsion Laboratory NASA, yang memimpin studi ini.

"Saya tidak melihat bagaimana kita bisa memiliki jumlah panas sebanyak itu, sementara ada es di lapisan atasnya," lanjutnya.

Kini para ilmuwan telah menggunakan teknik terbaru untuk mendukung gagasan tersebut. Tim mengembangkan model numerik untuk melihat berapa panas bumi yang diperlukan untuk menjelaskan fenomena di Marie Byrd Land, termasuk kubah dan sungai bawah permukaan raksasa dan danau yang ada di dasar laut Antartika.

Mereka membandingkan model teoritis dengan data misi NASA di Antartika, untuk memastikan bahwa itu realistis. Hal tersebut membuat mereka percaya bahwa ada lapisan bulu hangat yang penuh dengan tekanan dan panas dalam jumlah besar di bawah permukaan.

Lapisan bulu hangat itu terbentuk 50 juta sampai 110 juta tahun yang lalu, jauh sebelum lapisan es menutup Antartika.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya