Marseille - Marseille mengambil sikap tegas menyusul hukuman larangan berkompetisi selama tujuh bulan yang dijatuhkan UEFA kepada Patrice Evra. Manajemen Les Olympiens memutuskan untuk menyudahi kontrak Evra sejak Jumat (10/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pemain 36 tahun itu menendang kepala seorang suporter ketika Marseille bersua Vitoria Guimaraes pada matchday keempat Liga Europa, di Stadion Alfonso Henriques, 2 November 2017. Evra kabarnya kesal karena dicemooh ketika tengah melakukan pemanasan.
Aksi tidak terpuji tersebut langsung berbuah kartu merah dari sang wasit, meski pertandingan belum bergulir. Kasus itu juga didalami oleh UEFA dan berbuntut larangan bermain selama tujuh bulan, dan denda 10.000 ribu euro (Rp 157 juta) untuk pemain asal Prancis itu.
Marseille pun tidak bisa menoleransi sikap negatif Evra. Manajemen klub mengambil langkah tegas agar situasi serupa tidak kembali terulang pada masa mendatang.
"Marseille dan Patrice Evra memutuskan untuk mengakhiri kerja sama. Kontrak pemain secara resmi dihentikan. Evra melakukan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan karena menanggapi provokasi dari segelintir individu," tulis Marseille di situs resminya.
"Perbuatan Evra juga tidak bisa dibenarkan karena dia adalah pemain berpengalaman, yang perilakunya menjadi inspirasi bagi pemain muda di dalam maupun luar lapangan. Dalam konteks ini, Evra tidak dapat lagi memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugasnya dengan tenang dan efisien. Kedua belah pihak lantas bertemu dan bersama-sama memutuskan untuk berhenti bekerja sama," lanjut Marseille.
Patrice Evra bukan satu-satunya pemain yang pernah menendang suporter. Sebelumnya, Eric Cantona sempat melancarkan tendangan 'kung fu' kepada pendukung Crystal Palace pada 1995.
Sumber: Marseille, FourFourTwo