5 Pemain Anyar Terburuk Manchester United usai Era Ferguson

Siapa saja penerima gelar pendatang baru terburuk Manchester Untied saat dipimpin Sir Alex Ferguson?

oleh Johan Kristiandi diperbarui 11 Nov 2017, 09:30 WIB
Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

Jakarta - Manchester United dan Sir Alex Ferguson bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Di bawah kepemimpinan Ferguson, The Red Devils berhasil meraih berbagai trofi juara. 

Baca Juga

  • Gagal Juara, Lampard Salahkan Pemain MU
  • Klopp Bocorkan Alasannya Tolak Tangani MU
  • 3 Pembelian Terburuk Chelsea

Selama 27 tahun menangani MU, Fergie sukses mempersembahkan 38 gelar juara, beberapa di antaranya adalah 13 trofi Premier League, lima Piala FA, dua titel Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub. 

Beberapa kalangan media menilai, kesuksesan tersebut tak lepas dari kecerdikan Fergie dalam merekrut para pemain yang cocok dengan taktiknya. Manajer asal Skotlandia tersebut dikabarkan kerap turun langsung untuk bernegosiasi dengan pemain incaran.

Nama-nama besar seperti Peter Schmeichel, Eric Cantona, Roy Keane, Edwin van der Sar, Nemanja Vidic, hingga Cristiano Ronaldo tercatat diboyong ke Old Trafford pada era Alex Ferguson. Pemain-pemain tersebut langsung memberikan dampak bagi kualitas permainan Manchester United.

Akan tetapi, setelah kepergian Sir Alex pada 30 Juni 2013, Manchester United kerap ceroboh dalam hal perekrutan pemain. Dana sebesar 627 juta poundsterling (Rp 11,99 triliun) yang telah dihabiskan tak selalu selaras dengan performa pemain yang didatangkan.

Berikut ini adalah lima rekrutan terburuk MU setelah era Sir Alex Ferguson seperti dilansir Daily Mail:

 

 


Luke Shaw

Luke Shaw (AFP/Paul Ellis)

Ekspestasi tinggi mengiringi kedatangan Luke Shaw dari Southampton. Sang pemain digadang-gadang sebagai satu di antara bek kiri paling potensial di negeri Ratu Elizabeth.

Akan tetapi, cedera mengganggu musim pertamanya di Manchester United. Situasi kian bertambah pelik setelah Shaw mengalami patah kaki karena mendapatkan hantaman keras dari pemain PSV Eindhoven, Hector Moreno.

Badai cedera lagi-lagi menerpa pemain 22 tahun tersebut pada musim 2017-2018. Hingga kini, Shaw baru membukukan dua penampilan di berbagai ajang.

 

 


Angel Di Maria

5. Angel Di Maria (Manchester United) – Pria asal Argentina itu pernah menjadi pemain termahal sepanjang sejarah Premier League. Manchester United mengeluarkan dana 179 juta euro untuk meminangnya dari Real Madrid pada 2014. (AFP/Ian Kington)

Manchester United merogoh kocek 59,7 juta poundsterling (Rp 1 triliun) ketika memboyong Di Maria dari Real Madrid pada 26 Agustus 2014. Kehadiran gelandang tim nasional Argentina tersebut diharapkan mampu mengembalikan kejayaan The Red Devils.

Akan tetapi, penampilan Di Maria justru jauh dari kata gemilang. Gelandang 29 tahun itu hanya mencatatkan empat gol dan 12 assist dari 32 penampilan di berbagai ajang.

Pada akhir musim 2014-2015, Manchester United yang putus asa memutuskan untuk melego Di Maria ke Paris Saint-Germain seharga 44 juta poundsterling (Rp 785 miliar).

 


Memphis Depay

Memphis Depay menjadi salah satu pembelian gagal di Premier League 2015-2016 karena tak banyak berkontribusi di Manchester United. (The Sun)

Setelah Angel Di Maria, Manchester United kembali mengulangi kesalahan ketika mencari pemain yang pantas memakai nomor punggung 7. Kali ini, Memphis Depay yang direkrut pada era Louis Van Gaal, gagal membuktikan diri sebagai pemain dengan label terbaik di Eredivisie.

Sebenarnya, pada awal musim 2015-2016, sang pemain menunjukkan penampilan yang menjajikan. Namun, performa winger timnas Belanda itu terus mengalami penurunan. 

Pada bursa transfer musim panas 2017, Manchester United memutuskan untuk menjual Depay ke Olympique Lyon dengan mahar 16 juta euro (Rp 252 miliar). Saat ini, pemain 23 tahun tersebut mengemas delapan gol dan empat assist.

 


Radamel Falcao

Pada musim 2014-2015 Radamel Falcao memilih mnggunakan jersey nomor sembilan di Manchester United. (AFP/Oli Scarff)

Radamel Falcao datang dari AS Monaco dengan status pinjaman selama satu musim. Sebenarnya, Manchester United memiliki opsi untuk menebus sang pemain dengan harga 43,5 juta poundstering (Rp 776 miliar) pada akhir musim 2014-2015.

Akan tetapi, manajemen The Red Devils tak menggunakan opsi tersebut. Sebab, Falcao dinilai gagal membuktikan diri sebagai ujung tombak handal.

Striker 31 tahun tersebut hanya mengemas empat gol dari 29 laga yang dilakoni. Setelah gagal bersinar di Manchester United, Radamel Falcao kembali ke AS Monaco sebelum akhirnya kembali dipinjamkan ke klub Premier League lainnya, Chelsea, pada 3 Juli 2015.

 

 


Victor Valdes

Setelah memilih gantung sepatu mantan kiper timnas Spanyol ini dikabarkan akan fokus menjalani kariernya di dunia pertelevisian. (AFP/Oli Scarff)

Manchester United memang tak mengeluarkan dana sepeser pun untuk merekrut Victor Valdes, setelah kontrak si pemain bersama Barcelona berakhir pada akhir musim 2013-2014. Namun, Valdes gagal menjalankan tugas sebagai pelapis David de Gea di bawah mistar gawang The Red Devils.

Keadaan makin memburuk setelah Valdes menolak bermain untuk tim muda Manchester United. Akhirnya, eks Barcelona tersebut dipinjamkan ke Standard Liege sebelum pindah ke Middlesbrough.

Sumber: Daily Mail

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya