Timnas Italia Terkapar, Hidung Bonucci Patah

Bonucci mendesak timnas Italia bangkit pada leg kedua.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 11 Nov 2017, 16:00 WIB
Bek timnas Italia, Leonardo Bonucci sedang berbicara dengan wasit saat melawan Swedia pada leg pertama playoff Piala Dunia 2018. (Jonathan NACKSTRAND / AFP )

Liputan6.com, Solna - Timnas Italia harus menelan hasil buruk saat melawat ke markas Swedia pada leg pertama playoff Piala Dunia 2018 di Friends Arena, Sabtu (11/11/2017) dinihari WIB. Tim besutan Giampiero Ventura itu menyerah 0-1.

Sejatinya, timnas Italia unggul dalam segala hal atas Swedia. Mereka lebih dominan dalam penguasaan bola dan menciptakan serangan. Sayang, tak ada satu pun peluang yang bisa dikonversi menjadi gol.

Di laga itu, Swedia memang menerapkan gaya sepak bola yang negatif. Mereka lebih banyak bertahan dan melancarkan serangan balik cepat. Mereka juga memainkan kontak fisik yang berlebihan hingga melakukan 13 pelanggaran.

Namun, taktik itu terbukti jitu. Modal untuk lolos ke Piala Dunia 2018 didapat berkat gol Jakob Johansson di menit ke-61. Soal itu, bek Italia, Leonardo Bonucci mengeluhkan kinerja wasit Cuneyt Cakir.

Maklum, kapten AC Milan itu juga mendapat perlakuan yang tak enak dari penyerang Swedia, Ola Toivonen. Menurutnya, ada kontak dengan Toivonen yang membuat hidungnya patah.

"Saya mendapakan hidung yang retak. Ia mematahkan hidung saya setelah 30 detik dan seharusnya sudah diusir. Tidak banyak yang bisa Anda katakan selain itu. Seorang wasit dengan karakter lebih baik pasti sudah mengusir setidaknya satu pemain Swedia," kata Bonucci, dikutip Football Italia.

 


Bidik Leg Kedua

Dengan hasil ini, mau tak mau Italia harus bisa memaksimalkan leg kedua playoff di San Siro, Selasa (14/11/2017). Jika gagal memenuhi syarat, Gli Azzurri harus melupakan mimpinya untuk tampil di putaran final Piala Dunia 2018.

Pemain Italia Marco Parolo (kiri) dan pemain Swedia Andreas Granqvist terjatuh saat berebut bola dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Friends Arena, Solna (10/11). (AP Photo/Frank Augstein)

Bagi Italia, tentu saja hal seperti itu akan menjadi sebuah petaka besar sekaligus kehancuran. Itu karena Italia tak pernah absen dari putaran final Piala Dunia sejak tahun 1958.

"Kami tahu Swedia akan memainkan bola panjang, jadi mereka sangat sedikit menciptakan peluang. Tapi seharusnya kami lebih cepat saat menggulirkan bola. Kami harus percaya pada apa yang kami lakukan saat leg kedua di San Siro," tegas Bonucci.

 


Tak Layak Kalah

Kekalahan tersebut juga tak diterima pelatih Ventura. Menurutnya, timnya layak mendapatkan kemenangan setelah tampil begitu mendominasi. Setidaknya, ada 10 tendangan percobaan yang dilakukan Italia.

Gelandang Swedia Jakob Johansson (kedua kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya saat melawan Italia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 di Solna, Swedia (10/11). Timnas Italia takluk 0-1 dari Swedia. (AFP Photo/Soren Andersson)

"Kami tidak layak kalah karena situasi yang telah terjadi di lapangan. Kami memiliki banyak peluang. Saya berharap banyak pada leg kedua di Milan nanti," ungkap Ventura.

"Sekarang kami hanya perlu mendapatkan hasil positif pada leg kedua. Kami akan berjuang mengubah keadaan. San Siro bisa membantu. Namun, kami harus membuat San Siro dalam jangkauan," sambungnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya