Liputan6.com, Jakarta Pemberitaan mengenai Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) Daniel Darryan bermula dari sebuah unggahan foto di Instagram.
Foto yang dalam beberapa jam langsung menjadi viral itu memperlihatkan Daniel tengah berjalan mengawal Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil.
Gara-gara foto itu juga, warganet mulai kepo, mencari tahu akun media sosial dari Paspampres ganteng yang tergabung di Grup A.
"Grup A ini adalah Paspampres yang bertugas melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap Presiden beserta keluarganya," kata Komandan Detasemen 1 Paspampres Grup A Letkol Faisol saat dihubungi Health Liputan6.com pada Sabtu, 11 November 2017.
Baca Juga
Advertisement
Sayang, akun Instagram pria berpangkat Prajurit Satu (Pratu) ini digembok. Dilihat dari pergerakan jumlah pengikut di Instagram yang terus bertambah, Daniel Darryan tampaknya mulai menerima pertemanan yang masuk sejak Jumat, 10 November 2017.
Berdasarkan pantauan Health Liputan6.com, jumlah pengikuti di akun dengan nama @daniel_darryan12 ini sudah mencapai 24,6 ribu.
Warganet yang melihat foto itu langsung memberi pujian, menilai Daniel Darryan amat gagah dan ganteng dengan pakaian adat Jawa yang dia kenakan. Paspampres ganteng itu mengenakan beskap warna hitam, jarik cokelat, dan sarung batik.
Pratu Daniel Darryan Sosok yang Mudah Bergaul
Di mata Letkol Faisol, Pratu Daniel Darryan merupakan sosok prajurit yang disiplin dan profesional dalam menjalankan tugas. Dedikasinya terhadap tugas yang diberikan amat tinggi.
Dalam pergaulan sehari-hari, Daniel yang pertama kali masuk Paspampres tahun 2012 di satuan Yonwalprotneg Paspampres tidak pernah memilih dalam berteman.
"Dia sosok yang mudah bergaul, baik sesama prajurit maupun terhadap masyarakat," kata Letkol Faisol.
Advertisement
Paspampres seperti Daniel Pekerjaan Penuh Risiko
Prajurit mana yang tidak senang dan bangga bisa diberi amanat menjadi Pasukan Pengamanan Presiden? Apalagi masuk ke Grup A seperti Pratu Daniel. Namun, untuk bisa seperti Paspampres ganteng tersebut, butuh perjuangan dan pengorbanan.
Sekalinya masuk, akan banyak pengalaman yang didapat selama menjadi Paspampres, baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Letkol Faisol, menjadi Pasukan Pengamanan Presiden mengandung risiko yang sangat besar. Letih, lelah, kurang istirahat, dan jarang berkumpul dengan keluarga merupakan konsekuensi yang harus dijalani Pratu Daniel Darryan dan teman-temannya.
"Bahkan, setiap Prajurit Paspampres harus siap menjadi Perisai Hidup, manakala keselamatan VVIP terancam," kata Letkol Faisol.
Seleksi Menjadi Paspampres
Pratu Daniel Darryan menjalankan serangkaian seleksi menjadi Paspampres pada 2013. Seleksi yang diikuti Daniel antara lain jasmani, kesehatan fisik, kesehatan jiwa, psikologi, dan kemampuan beladiri dan menembak.
Sementara berpenampilan menarik atau enak dilihat, lanjut Letkol Faisol, hanya salah satu persyaratan saja, tapi bukan sesuatu yang mutlak.
"Karena yang terpenting itu adalah kemampuan diri sebagai prajurit Paspampres," kata Letkol Faisol menekankan.
Lebih lanjut, berbagai olahraga yang dilakukan Pratu Daniel Darryan dan prajurit Paspampres lainnya adalah lari, push up, sit up, pull up, renang, free climbing, dan berbagai macam bela diri.
Seperti karate, Yong Modo, Tae Kwondo, Jiu Jitsu, Merpati Putih dan MMA. Semua itu harus dikuasai para prajurit Pasukan Pengamanan Presiden, agar mereka memiliki kondisi fisik yang prima serta kesiapsiagaan yang optimal dalam menjalankan tugas.
Advertisement