Liputan6.com, Da Nang - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di sela-sela KTT APEC di Vietnam pada 11 November 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Gedung Putih.
Dikutip dari ABC News, Sabtu (11/11/2017), dalam pertemuan singkat yang berlangsung kurang dari lima menit tersebut, Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin tersebut membahas sebuah pernyataan bersama mengenai Suriah.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut berlangsung 11 November, setelah gagal melakukan pertemuan resmi sehari sebelumnya karena alasan ketidakcocokan jadwal.
Menurut pernyataan dari Rusia, kedua pemimpin tersebut sepakat bahwa tak ada solusi militer untuk konflik di Suriah, dan solusi politik juga harus melalui proses di Jenewa. Negeri Beruang Merah juga setuju untuk tetap membuka jalur komunikasi antara militer AS dan Rusia.
Dimuat BBC, Kremlin juga mengatakan bahwa Trump dan Putin sepakat untuk mengalahkan ISIS di Suriah.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Gedung Putih belum merilis penjelasan rinci mengenai pertemuan tersebut.
Selain melakukan pertemuan nonformal one on one tersebut, Trump dan Putin terlihat berjabat tangan dan melakukan percakapan setidaknya dalam tiga kesempatan terpisah pada acara puncak KTT APEC yang berlangsung dua hari.
Sebelum memulai kunjungan maratonnya ke Asia, Trump sempat mengatakan kepada para awak media bahwa ia berharap dapat bertemu Putin.
"Saya mengira akan bertemu dengan Putin," ujar Trump di Pesawat Kepresidenan Air Force One.
Rusia menjadi sekutu utama Pemerintah Suriah dalam perang sipil di negara pimpinan Bashar al Assad yang telah berlangsung selama enam tahun. Sementara itu, AS mendukung pemberontak Suriah dan Kurdi.
Gedung Putih secara vokal menyuarakan kritik terhadap Rusia karena telah mendukung rezim Bashar al Assad. Mereka secara langsung meminta Kremlin menghentikan dukungannya terhadap pemimpin Suriah tersebut.
Bukan kali ini saja Donald Trump dan Vladimir Putin bertemu. Pada KTT G-20 di Jerman 2017, mereka melakukan pertemuan bilateral resmi pertama mereka yang berlangsung lebih dari dua jam.