Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran fitur pengenalan wajah, Face ID, pada iPhone X ternyata tidak hanya menarik perhatian pada konsumen, tapi juga pesaing Apple. Menurut sebuah laporan baru, Oppo dan Xiaomi sedang menyiapkan fitur serupa dengan Face ID.
Dilansir Pocketnow, Minggu (12/11/2017), sejumlah sumber dari kalangan industri smartphone mengatakan, Oppo dan Xiaomi akan mengadopsi sensor 3D untuk tahun depan. Sensor ini sangat dibutuhkan agar kedua perusahaan bisa mengimplementasikan fitur pengenalan wajah pada smartphone besutannya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Oppo dan Xiaomi dilaporkan bekerjasama dengan raksasa semiconductor Qualcomm. Produsen SoC dan modem LTE asal Amerika Serikat (AS) itu dilaporkan bekerjasama dengan Himax Technologies dan Truly Opto-Electronics untuk mengembangkan solusi pengenalan wajah super canggih, yang diperkiakan mulai diproduksi secepatnya pada Maret atau April 2018.
Selain Oppo dan Xiaomi, rival senegara mereka yaitu Huawei juga tertarik dengan fitur serupa. Huawei dilaporkan tengah mengeksplorasi upgrade sensor biomterik miliknya sendiri.
Menurut laporan, Huawei bekerjasama dengan Sunny Optical Technology untuk mengembangkan berbagai solusi terkait untuk smartphone premiumnya. Berdasarkan laporan ini, Huawei diyakini akan menghadirkan fitur pengenalan wajah seperti Face ID pada jajaran smartphone Android flagship besutannya.
Face ID iPhone X
Face ID merupakan fitur paling menonjol dari iPhone X. Kehadiran fitur ini diwarnai dengan berbagai isu mulai dari insiden Face ID yang tidak berfungsi saat sesi demo sampai kekhawatiran terkait keamanannya.
Seorang senator Amerika Serikat (AS), Al Franken, mengunggah surat terbuka kepada CEO Apple, Tim Cook, tak lama setelah iPhone X diumumkan pada 12 September 2017. Dalam suratnya, senator dari Minnesota itu mengajukan sejumlah pertanyaan tentang implementasikan teknologi tersebut.
Tak lama setelah itu, Apple memberikan informasi lebih banyak mengenai teknologi Face ID dalam bentuk white paper yang dipublikasikan di situs web perusahaan. Kemudian, Franken pada Senin (16/10/2017), mengirimkan respons Apple atas pertanyaannya kepada Business Insider.
Sebagian besar respons Apple berisi informasi yang sama seperti yang diunggah di situs web perusahaan. Namun, Apple memberikan sedikit rincian tambahan mengenai teknologi Face ID.
Apple menjelaskan cara untuk membuat software Face ID dapat mengenali berbagai orang dengan wajah, gender, dan warna kulit berbeda.
"Aksesibilitas produk kepada orang-orang dari beragam ras dan etnik sangat penting bagi kami. Face ID menggunakan neural network wajah yang kami kembangkan menggunakan lebih dari satu miliar gambar, termasuk IR dan kedalaman gambar yang dikumpulkan dalam penelitian dan telah mendapatkan persetujuan dari pesertanya," jelas Apple.
Para peserta penelitian tersebut berasal dari seluruh dunia yang mencakup perwakilan dari kelompok orang terkait gender, umur, etnis, dan berbagai faktor lainnya.
"Kami memperbanyak penelitian sesuai kebutuhan untuk memberikan tingkat akurasi yang tinggi bagi beragam pengguna. Selain itu, neural network juga sudah dilatih untuk mencegah upaya membuka kunci ponsel menggunakan foto atau topeng," tulis Apple dalam penjelasannya.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement