Liputan6.com, Jakarta - Popularitas Android diiringi dengan semakin banyak aplikasi pendukungnya menghiasi Google Play Store. Namun, pengguna Android harus berhati-hati karena tidak semua aplikasi di Play Store itu asli.
Layanan populer biasanya menjadi target empuk aplikasi-aplikasi palsu. WhatsApp adalah salah satu contohnya.
Baca Juga
Advertisement
WhatsApp termasuk salah satu aplikasi pesan singkat populer dan banyak digunakan termasuk oleh pengguna perangkat Android. Seiring popularitasnya, ditemukan beberapa aplikasi WhatsApp palsu yang telah diunduh oleh sejumlah pengguna.
Mengunduh aplikasi palsu tentu ada risiko keamanan yang akan dihadapi para penggunanya. Aplikasi-aplikasi palsu tidak hanya membahayakan smartphone, tapi juga data penting di dalamnya.
Berikut lima bahaya menggunakan aplikasi Android palsu yang harus kalian perhatian agar tidak menjadi korbannya.
1. Boros pulsa dan kuota
Aplikasi Android palsu biasanya bekerja tidak sebagaimana mestinya. Kebanyakan berisi iklan yang akan terus menguras kuota data. Pasalnya, iklan dapat menyedot kuota data yang cukup besar.
Jika kuota data habis, tentu smartphone yang dipakai menjadi boros pulsa. Kalian tentunya akan membeli kuota data setelah habis, sehingga mau tak mau pulsa pun menjadi berkurang.
Malware
2. Rawan serangan malware
Siapa yang bisa menjamin semua iklan yang muncul di smartphone tidak akan merugikan kalian? Bisa saja iklan tersebut sudah disusupi malware dan virus yang bisa menyerang data penting, seperti kontak hingga data perbankan.
Platform iklan besar seperti Google AdSense saja bisa disusupi malware, apalagi aplikasi Android palsu yang sumber iklannya tidak jelas.
3. Pencurian data login
Ketika kalian menggunakan aplikasi palsu dan tidak menyadarinya, tentu ada risiko besar terhadap data-data penting. Hacker di balik aplikasi palsu bisa saja menyimpan data penting seperti nomor telepon dan email.
Aplikasi Android palsu seperti WhatsApp, misalnya, memiliki opsi login. Jadi jika hacker sudah mengetahui data kalian lewat proses login, maka keamanan data bisa saja terancam.
Oleh karena itu, pastikan aplikasi yang digunakan memiliki privacy policy dan permission yang jelas.
Advertisement
Konten Pornografi
4. Marak iklan dan konten pornografi
Menurut beberapa laporan, aplikasi palsu yang banyak di Google Play Store tidak bekerja sesuai dengan aplikasi aslinya. Buktinya, aplikasi WhatsApp palsu tidak bisa digunakan untuk chatting dan hanya berisi laman iklan.
Banyaknya iklan ini akan mempermudah malware untuk masuk ke dalam sistem smartphone. Tidak hanya itu, terkadang juga iklan akan mengarahkan kalian ke konten negatif seperti pornografi.
5. Performa smartphone lamban
Jika malware dari aplikasi palsu berhasil memasuki sistem, maka dapat dipastikan performa smartphone turun drastis. Banyak orang merasakan smartphone menjadi lamban setelah memasang aplikasi palsu.
Hal ini jelas karena malware memengaruhi sistem yang ada pada smartphone. Kalian memang bisa menggunakan aplikasi antivirus untuk mendeteksi dan menghapus malware, tapi lebih baik memilih opsi kembali ke pengaturan awal.
Melihat lima bahaya tersebut, sebaiknya kalian selalu berhati-hati ketika hendak mengunduh aplikasi. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
**Artikel ini merupakan hasil kerja sama Tekno Liputan6.com dengan situs teknologi JalanTikus.com. Untuk informasi mengenai tips dan ulasan teknologi, kunjungi www.jalantikus.com.