Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan manusia, segala macam kejadian yang tidak terduga bisa datang dengan sendirinya. Kita tidak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi besok.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang dibekali kecerdasan oleh Tuhan, sudah seharusnya melakukan tindakan pencegahan. Sudah seharusnya melakukan perencanaan yang matang dan terprogram dengan melihat ke depan.
Untuk mengantisipasi segala kebutuhan yang mendadak dan bersifat mendesak, dana darurat sangat diperlukan. Adapun untuk dana yang diperuntukkan sebagai anggaran jangka panjang, seperti pendidikan dan anggaran untuk hari tua, investasi adalah jawaban yang tepat. Banyak sekali jenis dan ragam dari investasi. Selain itu, banyak pula cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan dana darurat.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu cara untuk mempersiapkan dana darurat adalah menyisihkan sedikit uang penghasilan bulanan dan menabungnya. Kita juga bisa menggabungkan dana darurat dengan investasi, sehingga bisa mendapatkan nilai lebih dari dana darurat sekaligus melipatgandakan dengan hasil dari sebuah investasi. Berikut cara mempersiapkan dana darurat, seperti dikutip dari www.cermati.com, Minggu (12/11/2017):
1. Mengatur Porsi Dana Darurat dan Investasi
Untuk mempersiapkan dana darurat, dibutuhkan dana yang besar. Oleh karena itu, idealnya kita dapat menyisihkan dana darurat dari penghasilan minimal 10 persen dari pendapatan rutin yang dimiliki. Misalnya pendapatan kita adalah Rp 10 juta setiap bulan, maka diperlukan sekitar Rp 1 juta untuk dana darurat.
Dari sisa dana tersebut, bisa membagi proporsinya sebagai dana untuk investasi atau juga dapat menggunakan dana darurat sebagai investasi secara berkala. Yang dimaksud secara berkala adalah ketika dana darurat sudah terkumpul banyak, maka kita bisa menguranginya 50 persen untuk dana investasi.
Mengingat investasi membutuhkan dana awal yang cukup besar untuk memulainya, untuk berinvestasi kita dapat memilihnya untuk investasi jangka panjang. Kita bisa memilih investasi dalam bentuk emas atau juga investasi berupa reksa dana dengan instrumen yang mendukung untuk perencanaan jangka panjang.
Untuk investasi jangka menengah juga bisa menjadi alternatif pilihan, akan tetapi tetap mengalokasikan investasi ke dalam investasi jangka panjang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Alokasi Dana Darurat
2. Alokasi Dana Darurat
Ingat kebutuhan mendesak seperti kebutuhan rumah sakit adalah termasuk dana darurat, memang kita bisa mengandalkan dana asuransi kesehatan untuk kebutuhan kesehatan.
Namun harus mempunyai dana untuk membayar biaya rumah sakit terlebih dahulu yang selanjutnya bisa kita klaimkan ke pihak asuransi. Belum lagi tambahan-tambahan dana yang tidak termasuk klaim biaya asuransi.
Oleh karena itu, biaya untuk kesehatan masih bisa dialokasikan untuk biaya kesehatan. Tentunya tidak hanya itu, dana darurat juga bisa kita peruntukan kebutuhan rumah tangga yang tidak pernah diduga sebelumnya. Misalkan atap rumah bocor, mendadak mesin pompa air mati, ataupun hal-hal sepele lainnya.
Dengan dana darurat yang tersedia, kita tidak bingung untuk segera melakukan eksekusi terhadap masalah-masalah tersebut.
3. Alokasi Dana Investasi
Berbeda dengan dana darurat yang sewaktu-waktu bisa kita ambil. Investasi adalah dana yang akan kita kembangkan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Sebuah investasi sebaiknya mempunyai orientasi jangka panjang karena kegunaan dari investasi adalah untuk sesuatu yang sudah direncanakan seperti hari tua dan biaya pendidikan.
Salah satu dari investasi yang bisa gunakan adalah investasi reksa dana. Investasi reksa dana selain mempunyai keunggulan dari nilai rupiah yang bisa ditanamkan sangat fleksibel, reksa dana juga mempunyai banyak pilihan instrumen yang bisa disesuaikan dengan jangka waktu kita berinvestasi.
Selain bunga reksa dana juga lebih tinggi dari deposito yang fix dalam kurun waktu tertentu. (Baca Juga: Asuransi Murah atau Mahal Tergantung Apa? Ini Jawabannya)
Advertisement
Mengelola Keuangan dari Pendapatan
4. Mengelola Keuangan dari Pendapatan
Bagi kita yang mempunyai pendapatan tetap dalam satu bulan, tentunya mengalokasikan untuk kepentingan-kepentingan dana darurat dan investasi merupakan hal yang sulit.
Kita dengan mudah mengalokasikan dana setiap bulannya secara tetap ke dalam dana darurat atau dana investasi. Namun bagaimana dengan yang tidak mempunyai penghasilan tetap melainkan tak tentu, contohnya yang bekerja sebagai seorang freelancer.
Langkah pertama adalah membuat rekening baru yang berguna sebagai dana darurat. Mengapa kita harus memisahkan dana ini ke dalam satu rekening terpisah. Dengan bercampurnya rekening dana darurat dan dana pribadi, kita akan kesulitan menghitung anggaran dan dan untuk sehari-hari ataukah dana untuk darurat. Namun dengan memisahkan kita akan lebih bisa mengontrol dan melihat perkembangan dari dana darurat.
Bisa Dimulai dengan Mengumpulkan Uang Receh
Bagi pekerja dengan penghasilan tidak tetap, kita bisa menyisihkan uang receh yang kita dapati sehari-hari untuk kita masukkan ke dalam dana darurat ditambahkan dengan pemotongan presentase dari setiap penghasilan dengan pengahsilan besar (nominal tertentu). Dengan begitu sedikit demi sedikit dana akan terkumpul dan siap untuk dibagi sebagai dana darurat dan investasi.