Liputan6.com, Makassar - Pemadaman listrik lagi-lagi terjadi di Kota Daeng Makassar. Bahkan, lama pemadaman listrik yang terjadi pada Sabtu, 11 November 2017 itu berlangsung lebih dari delapan jam, dari siang hingga malam.
Pemadaman listrik terjadi sekitar pukul 11.00 Wita dan baru aktif teraliri listrik sekitar pukul 20.00 Wita. Kebanyakan warga mengeluhkan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu.
"Sangat disayangkan tidak ada pemberitahuan sebelumnya akan dilakukan pemadaman. Pekerjaan saya terpaksa tergangu, gambar yang harus diselesaikan di komputer jadi tertunda, padahal hari ini terakhir batas proyeknya," ujar Umar, seorang pekerja desain grafis, dilansir Antara.
Menurut dia, PLN seharusnya memberikan pemberitahuan secara terbuka. Meski telah disampaikan melalui laman resmi, tidak semua orang membuka internet untuk mengetahui itu.
Tidak hanya Umar, Syamsuddin salah seorang pengusaha UKM di Kecamatan Ujungtanah mengaku stres karena sejumlah produk olahan ikan tidak jadi akibat listrik padam hingga delapan jam.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sudah rugi kalau begini. Bahan bisa saja busuk kalau tidak dipanggang. Semua peralatan di sini menggunakan listrik dan akhirnya pekerjaan semua terganggu," katanya.
PLN, kata dia, seharusnya bertanggung jawab soal ini sebab masyarakat yang terlambat bayar listrik dikenakan denda. Faktanya, dalam pemadaman listik yang panjang tersebut, pelanggan tidak mendapatkan kompensasi.
Keluhan senada diungkapkan Nurlina Daeng Amir, seorang pengusaha UKM di industri tekstil pembuatan busana. Ia mau tidak mau ordernya terhambat gara-gara listrik padam hingga delapan jam, membuat pekerjaan dari pesanan ikut tertunda.
"Mau diapa, kami hanya masyarakat tidak tahu menahu akan ada pemadaman listrik. Seandainya tahu, pekerjaan semuanya dibatalkan atau tidak dikerjakan sementara waktu, sudah rugi kita ini," ungkap dia kecewa.
Pemadaman listrik yang terjadi Kota Makassar sejak siang pukul 11.15 Wita itu mengakibatkan sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan karena ikut padamnya lampu pengatur lalu lintas.
Seperti yang terjadi di perempatan Jalan Veteran Utara dan Mesjid Raya, Ratulangi-Lanto Dg Pasewang dan Kasuari, kemudian Veteran Selatan-Sungai Saddang juga tidak luput dari kemacetan tersebut.
Dampak dari kemacetan di hampir semua jalan utama itu, berimbas hingga jalan-jalan kecil atau gang karena para pengendara berusaha menghindari kemacetan dengan memasuki gang atau lorong.
Sedangkan pemantauan di sejumlah rumah sakit di antaranya RS Bhayangkara, pemadaman listrik itu justru membuat para pasien merasa tidak nyaman karena pendingin ruangan juga tidak berfungsi.
Para pasien yang ada di kamar perawatan memilih untuk membuka pintunya masing-masing dan membiarkan angin masuk ke ruangan-ruangan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Dalih PLN
Sebelumnya, beredar pesan melalui media sosial adanya kegiatan pemeliharaan Area Makassar Selatan pada Sabtu mulai pukul 10.00 -17.00 Wita. Selanjutnya disambung pada Minggu, 12 November 2017, mulai pukul 10.00-15.00 Wita.
PLN berdalih akan memelihara sarana kelistrikan dengan memohon maaf kepada masyarakat sekalian agar dapat melaksanakan pemeliharaan itu dengan lancar demi keandalan jaringan. Pemadaman itu menambah jengkel masyarakat karena saat pemadaman terjadi, Makassar dan sekitarnya diguyur hujan lebat, dan mengakibatkan tidak ada penerangan hingga malam.
Dalam siaran pers General Manager PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) Bob Saril menyebutkan, pada pukul 11.15 Wita terjadi gangguan pada ruas transmisi Tallasa-GI Jeneponto-GI Punagaya yang menyebabkan terjadinya padam pada sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
"Mulai pukul 12.03 Wita sistem kelistrikan di Kota Makassar secara bertahap mulai dipulihkan. Hingga pada pukul 18.07 Wita sebagian besar sistem kelistrikan Sulbagsel sudah berhasil dinormalkan," katanya.
Selain itu, petugas teknis PLN berupaya keras untuk menormalkan kembali sistem interkoneksi Sulselbar diperkirakan akan normal keseluruhan pada malam hari.
Saat ini, daya mampu sistem kelistrikan Sulbagsel 1.250 megawatt (MW) dan beban puncak 1.050 MW. Pihaknya kembali memohon maaf atas gangguan terjadi transmisi Jeneponto-Tallasa- GI Jeneponto-GI Punagaya.
"PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan ini, kami memohon doa dan kesabaran masyarakat agar kami dapat segera menormalkan kembali sistem. Kejadian tersebut di luar perkiraan kami dikarenakan ada gangguan pada transmisi," ujarnya.
Agar keadaan tetap kondusif, PLN mengimbau kepada pelanggan sebagai berikut berhati-hati dan meminimalisir alternatif penerangan lain yang berpontensi menyebabkan kebakaran, misalnya lilin.
Advertisement
Mengaku Kelebihan Listrik
Sebelumnya, GM PT PLN Persero Wilayah Sulselrabar Bob Saril mengatakan saat acara forum Executive Investment Forum 2017, saat ini daya listrik yang tersedia sebanyak 1.250 MW dan ketika beban puncak yang digunakan 1.050 MW sehingga ada cadangan atau kelebihan daya listrik hingga 250 MW.
Terjadinya surplus atau kelebihan listrik di Sulsel, kata dia, karena kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel yang mendukung sepenuhnya langkah PLN. Surplus itu berasal dari PLTU Punagaya dan Bosowa Energy di Kabupaten Jeneponto, Sulsel dengan total daya 225 MW.
Selanjutnya, tersedia pula cadangan daya 65 MW dari tenaga bayu pada Agustus 2017, jadi terdapat daya 290 MW, sehingga daya cadangan yang dimiliki nanti hampir 50 persen pada beban puncak. Namun, kenyataannya pemadaman listrik masih terjadi di wilayah Makassar.
Di wilayah Sulawesi Barat, pemadaman juga terjadi dan masih menunggu konfirmasi lanjutan dari tim teknis yang ada di sumber pembangkit kelistrikan di Sulawesi Selatan.
Humas PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat (Sulselrabar) Rosita Zulkarnaen yang dikonfirmasi membenarkan adanya pemadaman listrik yang dikarenakan gangguan teknis tersebut.
"Kita masih melakukan koordinasi dengan tim teknis untuk identifikasi penyebab padamnya listrik yang berdampak hingga ke wilayah Sulawesi Barat. Informasi lanjutan akan kami sampaikan," katanya.