Liputan6.com, Garut - Acara tablig akbar dua pentolan aksi Bela Umat Islam 411, Bahtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis di Lapangan Kerkof, Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, 11 November 2017, memakan korban jiwa.
Seorang warga Kota Tasikmalaya bernama Syafii alias Fi'i, anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) Kota Tasikmalaya, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dalam perjalanan pulang di sekitar Singaparna, pasca-acara tablig akbar di Kota Garut.
"Innalillaahiwainnailaiji raajiuun,,, kang syafi'i alias fi'i laskar FPI tasikmalaya KOTA ngantunkn nembe,cilaka diperjalanan uih ti garut di singaparna,,, satiasa" sdya nyempetken liren heula di rumahsakit umum singaparna kanggo nyandak jenajah," isi pesan singkat yang beredar di beberapa warganet selepas pengajian berlangsung dalam Bahasa Sunda.
Baca Juga
Advertisement
Artinya, "Innalillaahi wa innailaihi raajiuun, Kang Syafii alias Fii laskar FPI Kota Tasikmalaya meninggal dunia barusan, kecelakaan di perjalanan sepulangnya dari Garut di daerah Singaparna. Jika bisa, kepada semua warga muslim menyempatkan berhenti sebentar di rumah sakit umum Singaparna untuk membawa jenazah."
Adi, salah satu warga Kota Tasikmalaya mengatakan, korban sehari-hari berjualan nasi goreng di bilangan Jalan Cinehel Makam, Kota Tasikmalaya. "Nasinya enak, harganya cuma Rp 12 ribu. Orangnya juga ramah," kata dia, Minggu (12/11/2017).
Adi mengatakan, selama ini lapak jualan korban ramai dikunjungi pembeli. Selain rasanya enak, ia terkenal santun dan gampang akrab dengan pembeli.
"Aslinya orang Tegal cuma pindah ke kota Tasik," kata dia menambahkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, puluhan jemaah yang mengikuti konvoi seusai acara tablig akbar menyempatkan diri untuk menyalatkan jenazah. Korban akhirnya dimakamkan di Pemakaman Umum Cinehel Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tablig Akbar Kondusif
Sementara itu, acara pengajian tablig akbar dua pentolan aksi Bela Islam 411 Ustad Bahtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis di Lapangan Kerkof, Jalan Merdeka, Kabupaten Garut, kemarin, berjalan aman dan kondusif.
Kepala Bagian Operasi Polres Garut, Kompol Liman Heryawan menyatakan, kegiatan tablig akbar yang dihadiri ribuan muslim dari berbagai daerah dan para ulama berlangsung aman dan terkendali.
"Sejauh ini, stuasi sementara aman terkendali, massa yang kontra tidak tahu ada atau enggak karena tidak ada identitas," ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan tablig akbar yang menghadirkan dua tokoh sentral aksi Bela Islam pada November tahun lalu dibayangi ancaman penolakan dari Banser NU. Pasalnya, PCNU Garut tidak terima dengan isi dakwah yang dinilai kerap mengancam persatuan umat ini.
Sebagai respons, panitia sejak kedatangan Ustaz Bahtiar Nasir, telah menerjunkan PFI dan perwakilan ormas islam lainnya. Nyatanya, pelaksanaan tablig akbar yang dihadiri ribuan jemaah ini berlangsung aman.
"Kita siap siaga agar tetap aman," ujarnya.
Liman mengatakan, untuk kegiatan ini, sebanyak 1.922 personel gabungan dari Polres Garut, TNI, Dinas Perhubungan dan Satpol PP, dan bantuan dari Polda Jabar disiagakan. "Mereka tersebar, tidak hanya di Lapang Kerkof, tetapi di titik-titik strategis lainnya," kata dia.
Pada pelaksanaan tablig akbar kali ini, seluruh rangkaian acara berjalan lancar. Meskipun cuaca terik menyengat, hal itu tidak mengurangi antusiasme pengunjung yang hadir.
Dalam dakwahnya, Bahtiar Nasir yang mulai naik podium sekutar pukul 10.00 WIB, mengajak umat Islam memilih pemimpin yang siap memperjuangkan Islam. Ia juga menyampaikan pentingnya Pancasila, khususnya sila pertama sebagai rujukan bernegara.
"Memilih pemimpinnya yang siap membela rakyatnya, kalau umat Islam pilih pemimpin yang siap menangkan umat Islam, membela kepentingan umat Islam," katanya.
Ia pun menegaskan jika kegiatan Tablig Akbar kali ini murni kepentingan Islam, bukan atas kepentingan politik. "Tidak ada embel-embel kepentingan politik atau apa pun," ucapnya.
Advertisement