Longsor Jebol Dinding Rumah Kos, Mahasiswi Brawijaya Tewas

Mahasiswi Brawijaya yang tewas dalam peristiwa longsor di rumah kos itu bernama Dina Oktaviani (20).

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Nov 2017, 00:00 WIB
Mahasiswi Brawijaya yang tewas dalam peristiwa longsor di rumah kos itu bernama Dina Oktaviani (20). (dok. BNPB/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Tanah longsor karena hujan intensitas tinggi menjebol dinding belakang rumah kos yang dihuni lima orang di Jalan Suko Agung, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Seorang mahasiswi bernama Dina Oktaviani (20) tewas.

"Rumah tersebut merupakan kos mahasiswa berpenghuni lima orang, di mana dua orang berada di dalam rumah kos dan tiga orang sedang di luar saat kejadian longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu, 12 November 2017.

Tebing sepanjang 10 meter dengan tinggi 2 meter itu longsor pada pukul 15.30 WIB dan menimbun dua orang mahasiswa. Dina, mahasiswi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah, diduga tengah tidur saat longsor terjadi.

Korban tewas itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar, Malang. Sementara, Paulina (20), seorang mahasiswi Jurusan Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya mengalami luka ringan akibat bencana itu.

"Dampak longsor lain adalah berupa kerusakan fisik seperti dua kasur, lemari dari plywood, laptop, dan kerusakan bagian belakang rumah seluas 168 meter persegi. Ditaksir kerugian ekonomi sekitar Rp 111 juta," kata Sutopo.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Malang menangani kejadian itu secara darurat bersama instansi terkait. Kawasan rumah tersebut saat ini dikosongkan dan dipasangi garis polisi karena khawatir terjadi longsoran susulan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Bencana di Bandung Barat

Kawasan Jalan Rancaekek perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kembali terendam banjir setelah diguyur hujan deras, Jumat (11/11/2016). (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Longsor juga terjadi di Kampung Pasar Wangi RT 6/RW 2 Desa Singajaya Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu pukul 17.00 WIB.

Dua rumah rusak akibat tertimpa longsoran itu. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Sementara itu, bencana banjir yang terjadi sejak Selasa, 7 November 2017, hingga saat ini masih merendam Kecamatan Bale Endah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sebanyak 2.619 rumah terendam banjir, sehingga 216 KK masih mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu sejumlah pihak telah memberikan bantuan kepada korban banjir dengan mendirikan posko di Kecamatan Bale Endah serta menyalurkan makanan siap saji.

BNPB mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan angin puting beliung. Pemerintah daerah juga diimbau untuk berkoordinasi dan mengantisipasi upaya penanggulangan bencana banjir, longsor, dan puting beliung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya