Liputan6.com, Makassar - KRI Surabaya 591 mengangkat sauh, membawa ratusan peserta Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 kembali ke Jakarta, Minggu 12 Novembeer 2017.
Kapal yang dikomandani oleh Letkol Laut Heru Syamsul Hidayat, S.Si. tersebut akan menempuh perjalanan tiga hari dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk sandar di Pelabuhan Kolinlamil, Jakarta Utara. Sebelumnya rombongan menempuh perjalanan lima hari dari Dermaga Lantamal XI Merauke.
Sebanyak tiga orang tenaga ahli, 165 TNI dan Polri, serta 180 mahasiswa yang berada di kapal itu, berhasil menyelesaikan riset di bidang kehutanan, sosial budaya, potensi bencana, geologi, serta penelitian flora dan fauna. Rangkaian penelitian tersebut juga diisi dengan beberapa kegiatan jelajah alam serta bakti sosial.
Kepala seksi Logistik Ekspedisi NKRI, Mayor Cku Herry Faisal menjelaskan, sepanjang perjalanan Merauke-Jakarta para peserta tetap aktif menyelesaikan laporan kegiatan selama di Papua. Di samping itu, diadakan pula berbagai aktivitas olah raga seperti pertandingan badminton, voli dan senam.
Baca Juga
Advertisement
"Kami harus menjaga kebugaran tubuh karena berbagai aktivitas sebelumnya memang cukup menyita energi dan pemikiran. Kondisi di kapal juga berbeda dengan di darat sehingga perlu berbagai penyesuaian, yang salah satunya melalui berbagai kegiatan fisik seperti olah raga," kata Herry dalam keterangan tertulis.
Selain itu, lanjutnya, para penumpang kapal berlatih menari bersama untuk ditampilkan di acara penutupan Ekspedisi yang diadakan pada 24 November 2017 di Jakarta.
Secara keseluruhan, ekspedisi NKRI yang ke-7 ini melibatkan 1.197 orang peserta dari pusat maupun daerah, yang terdiri dari berbagai elemen bangsa, termasuk TNI, Polri, peneliti, mahasiswa, Pemda dan masyarakat setempat.
Ekspedisi pertama diadakan pada 2011 di Bukit Barisan, 2012 di Khatulistiwa, 2013 di Sulawesi, 2014 di Maluku dan Maluku Utara, 2015 di Nusa Tenggara dan Bali, dan 2016 di Papua Barat.
Herry menjelaskan, seluruh kegiatan tersebut bertujuan untuk mendata dan meneliti segala potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial, menumbuhkan cinta tanah air, meningkatkan pertahanan keamanan nasional. Selain itu juga membangkitkan kesadaran bela negara dan wawasan kebangsaan, serta memberikan teladan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
"Khusus Ekspedisi NKRI tahun ini tema yang diangkat adalah ‘Peduli Masyarakat dan Lestarikan Alam’. Lokasi kegiatan di Koridor Papua Bagian Selatan mempunyai makna strategis karena menjadi wilayah terdepan di timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, Papua Nugini dan Australia," ujar Herry.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ekspedisi NKRI di Papua
Tim Ekspedisi NKRI 2017 Subkorwil Satu Asmat sejak Sabtu, 19 Agustus 2017, menggelar penelitian di Distrik Joerat, Distrik Pulau Tiga, dan Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, Papua.
Komandan Subkorwil Satu Asmat, Mayor Inf Febi Adrianto, mengatakan tim yang diberangkatkan ke tiga distrik itu terdiri atas Tim Flora Fauna, Tim Sosial Budaya, Tim Kehutanan, Tim Geologi, dan Tim Potensi Bencana.
"Untuk di Distrik Joerat, ada 14 orang dari Tim Flora Fauna serta Tim Sosial Budaya akan melakukan penelitian di Kampung Yamas," ucap Febi di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, seperti diwartakan Antara, Senin (21/8/2017).
Rombongan tim yang menggelar penelitian di Distrik Joerat dilepas Mayor Febi didampingi Kabag Humas Pemkab Asmat M Reza Baadila dan Kabag Umum Pemkab Asmat Markus Tenau bertempat di Dermaga Agats, Sabtu, 19 Agustus lalu.
Tim ini menggunakan perahu motor cepat 85 PK menuju Distrik Joerat. Demikian halnya dengan tim yang menggelar penelitian di Distrik Pulau Tiga, Kampung Nakai, juga berjumlah 14 orang.
Mereka akan meneliti flora fauna di Kampung Nakai. Salah satu tim kehutanan juga akan meneliti bakau atau mangrove di wilayah Taman Nasional Lorentz.
Adapun tim yang diberangkatkan ke Batas Batu, Kampung Mumugu, Distrik Sawa Erma, berjumlah 13 orang. Tim yang berasal dari bidang Geologi akan meneliti bebatuan di lokasi itu apakah memiliki potensi kandungan mineral atau tidak. Di lokasi itu, tim ini juga akan melakukan penelitian potensi bencana.
Mayor Febi menerangkan, jumlah peserta keseluruhan dari enam tim sebanyak 43 orang. Mereka akan melakukan penelitian di tiga distrik tersebut dengan jangka waktu paling lama selama satu minggu hingga 11 hari.
Semua tim yang melakukan penelitian di tiga distrik tersebut telah dilepas secara resmi oleh Bupati Asmat, Elisa Kambu, bersamaan dengan acara resepsi kenegaraan memperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Agats, pada Kamis malam, 17 Agustus 2017.
Tugas Utama Tim Ekspedisi
Tugas utama tim ekspedisi NKRI 2017, yaitu mendata dan memetakan kekayaan alam, sumber daya manusia, serta berbagai persoalan yang ada di wilayah Asmat terutama yang yang selama ini belum banyak terekspose dan diketahui oleh masyarakat luas.
Hasil pendataan dan pemetaan nanti dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masyarakat umum, maupun sarana dan masukan untuk merumuskan pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Asmat
Ada tiga aspek kegiatan yang dilakukan Tim Ekspedisi NKRI 2017, yaitu aspek penjelajahan meliputi penjelajahan gunung, hutan, rawa, dan sungai serta garis pantai. Selanjutnya, aspek penelitian meliputi kegiatan pendataan dan pemetaan kajian di bidang kehutanan, geologi, potensi bencana, flora fauna dan sosial budaya.
Ketiga adalah aspek pengabdian masyarakat yang akan difokuskan pada kegiatan pelestarian alam, peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan keluarga berencana, penyuluhan keluarga prasejahtera, dan bakti sosial dalam rangka membantu percepatan pembangunan di wilayah Asmat.
Advertisement