Bocah SD di Sukabumi Terseret Aliran Sungai Deras

Jenazahnya ditemukan 2 kilometer dari lokasinya terpeleset dengan seragam SD yang masih melekat di tubuh.

oleh Mulvi Mohammad diperbarui 13 Nov 2017, 14:02 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Febrian Eka Hermawan, bocah tujuh tahun yang terseret aliran Sungai Cibeber, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi).

Liputan6.com, Sukabumi - Febrian Eka Hermawan, bocah berusia tujuh tahun meregang nyawa di aliran Sungai Cibeber, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Febrian meninggal dunia usai hanyut dan terseret aliran sungai sepulang sekolah.

Febrian terpeleset di Sungai Cibeber, Kamis, 9 November 2017 sekitar pukul 15.30 WIB. Jasadnya baru ditemukan keesokan hari, di Kampung Lebak Sinyar, Kelurahan Cicurug, atau sekitar dua kilometer dari lokasi Febrian jatuh ke sungai.

Koordinator POS SAR Basarnas Sukabumi, Aulia Sholihanto, menjelaskan, jenazah Febrian ditemukan di sekitar area penggalian pasir dengan kondisi mengapung di permukaan sungai. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi utuh, mengenakan seragam, tas, dan jas hujan.

"Ditemukan sekitar pukul 08.50 WIB. Jenazah langsung dievakuasi untuk dibawa ke pihak keluarga," kata Aulia kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Jenazah warga Kampung Sindangpalay RT 6 RW 6, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug ini dikebumikan di pemakaman sekitar kampung. Prosesi pemakaman bocah yang tewas tenggelam ini diiringi isak tangis keluarga.

Lebih lanjut, Aulia mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar aliran sungai di Sukabumi untuk lebih waspada. Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini, membuat aliran sungai lebih deras dan berbahaya.

"Tingkatkan kewaspadaan saat musim hujan seperti ini," kata Aulia.

 

Simak video pilihan berikut:

 


Tercebur Saat Mengambil Sandal

Lokasi terceburnya bocah tujuh tahun, Ferbrian Eka Hermawan, di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Liputan6.com/Mulvi)

Sore itu, Febriyan bersama dua rekannya, yakni Caca dan Silvi berada di perjalanan pulang usai sekolah agama (madrasah diniah). Kondisi cuaca saat itu hujan deras, seperti yang terjadi di sejumlah wilayah lain di Kabupaten Sukabumi.

Jalanan setapak yang mereka lalui pun cukup licin dan berlumpur. Setibanya di lokasi musibah, sandal yang Febrian gunakan terlepas dan jatuh ke sungai.

"Mau ambil sendal malah terpeleset terbawa arus," kata seorang saksi, Bondan.

Caca dan Silvi pun tidak bisa berbuat banyak. Mereka berteriak minta tolong, tetapi warga sekitar pun tidak sempat menyelamatkan Febrian.

"Saya sempat mengejar, korban terlihat naik turun beberapa kali. Setelah itu tidak terlihat lagi," kata dia.

Jenazah Febrian baru bisa ditemukan keesokan harinya. Jenazah anak pertama dari pasangan Cepi Hermawan (31) dan Desi (29) ini dikebumikan di permakaman sekitar kediamannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya