Harga Daun Ketumbar Tembus Rp 100 Ribu per Kg di Pasar Senen

Pedagang menilai, restoran akan tetap membeli daun ketumbar lantaran sudah menjadi kebutuhan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Nov 2017, 11:37 WIB
Daun ketumbar. (Via: vegetablecorner.com)

Liputan6.com, Jakarta - Harga jual daun ketumbar terpantau melonjak hingga Rp 70 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 100 ribu per kg di Pasar Senen. Penyebabnya karena hujan, pasokan terganggu.

Salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jaja (45) mengatakan, daun ketumbar dijual seharga Rp 100 ribu per kg dari sebelumnya Rp 25 ribu per kg. Artinya ada kenaikan Rp 75 ribu per kg.

"Daun ketumbar dari Rp 25 ribu menjadi Rp 100 ribu per kg karena hujan jadi kebanyakan pada busuk," ujar Jaja saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Pria asal Bogor, Jawa Barat, itu mengaku, harga jual daun ketumbar pernah menyentuh Rp 120 ribu-Rp 150 ribu per kg akibat kelangkaan pasokan. "Pernah Rp 120 ribu-Rp 150 ribu per kg beberapa minggu ini, karena tidak ada barangnya," tutur dia.

Meski harganya melambung, Jaja mengatakan, pelanggan rumah tangga, warung makan, sampai restoran tetap membeli daun ketumbar sebagai pelengkap masakan. "Restoran mau berapa pun harganya tetap beli, karena sudah kebutuhan," kata dia.

Pedagang sayur mayur lainnya, Azis (38) asal Jawa Barat mengaku hal yang sama. "Harga daun ketumbar memang pernah Rp 100 ribu per kg, tapi sekarang sudah turun jadi Rp 80 ribu per kg. Itu karena pasokannya tidak ada akibat hujan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Harga Cabai dan Bawang Merah Mulai Merangkak Naik

Mengawali pekan ini, harga pangan atau kebutuhan pokok terpantau naik. Harga jual cabai keriting merah, rawit merah, dan cabai hijau besar merangkak naik sekitar Rp 2 ribu-Rp 5 ribu per kilogram (kg).

Salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jaja (45) menyebut cabai keriting merah dari harga Rp 25 ribu pada dua hari lalu menjadi Rp 30 ribu pada awal pekan ini. Cabai rawit merah tercatat naik menjadi Rp 20 ribu per kg dari sebelumnya Rp 15 ribu per kg.

Cabai jenis lainnya, cabai hijau besar, terdorong naik dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 20 ribu per kg.

"Rata-rata harga cabai naik karena pasokan kurang. Di Pasar Induk Kramat Jati, harganya sudah naik, sebab kiriman dari Cipanas berkurang akibat hujan," tutur Jaja saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin, 13 November 2017.

Namun demikian, harga cabai rawit hijau turun dari Rp 20 ribu menjadi Rp 17 ribu per kg dan cabai merah merah besar turun dari Rp 25 ribu menjadi Rp 23 ribu per kg.

"Cabai rawit hijau memang cenderung stabil. Kalaupun naik sedikit dari Rp 17 ribu per kg, pernah Rp 18 ribu, lalu turun lagi Rp 17 ribu dan naik lagi," dia mengatakan.

Jaja menjelaskan, kenaikan harga cabai merupakan hal lazim apabila intensitas hujan mulai tinggi. Sehingga mengganggu pasokan cabai di beberapa sentra produksi.

"Kalau hujan begini terus sampai menjelang Natal dan Tahun Baru, harga cabai bisa melonjak. Karena trennya dua minggu sebelum Hari Raya, harga-harga mulai naik," ujar Jaja.

Pria asal Bogor, Jawa Barat, itu pun mengungkapkan kenaikan harga bawang merah dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg, bawang putih biasa dari Rp 17 ribu menjadi Rp 18 ribu setiap kilonya. Sedangkan bawang putih cutting menjadi Rp 22 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu per kg.

Pedagang sayur mayur lainnya, Azis (38) asal Jawa Barat mengatakan, sayur selada kol mengalami kenaikan Rp 10 ribu dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram (kg) dan tomat meningkat tipis dari menjadi Rp 10 ribu dari sebelumnya Rp 8 ribu-Rp 9 ribu per kg.

"Pasokannya memang berkurang dari Cipanas (sentra)," kata dia.

Bahan pangan lainnya, antara lain daging sapi tetap bertahan Rp 120 ribu per kg, dan telur ayam ras seharga Rp 20 ribu per kg, sedangkan harga telur ayam kampung Rp 1.800 per butir.

"Telur ayam masih stabil. Tapi biasanya harga pasti naik menjelang Natal dan Tahun Baru. Biasanya paling tinggi harga telur itu Rp 24 ribu per kg," ujar pedagang telur di Pasar Senen, Syaiful (30), asal Pemalang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya