Liputan6.com, Jakarta - Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (BTMU) berniat beli 40 persen saham Bank Danamon (BDMN). Nilai pembelian saham bank tersebut sekitar US$ 1,7 miliar atau 200 miliar yen.
Lembaga pemeringkat internasional Moody's pun menilai langkah BTMU investasi di Bank Danamon memberikan kredit positif untuk BTMU. Moody's menilai investasi BTMU di Bank Danamon dapat membantu memperluas sumber pendapatan BTMU.
Bank Danamon merupakan bank kelima terbesar di Indonesia dilihat dari kapitalisasi pasar dan delapan terbesar jika dilihat dari total aset. Transaksi tersebut akan membuat BTMU menjadi pemegang saham terbesar Bank Danamon. Dengan transaksi itu juga bank asal Jepang tersebut punya hak di Indonesia. Sebelum tertarik dengan Bank Danamon, BTMU sudah memiliki saham di PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk sekitar 9,35 persen saham.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Associate Analyst Moody's Rika Kimoto dalam laporannya, seperti dikutip Senin (13/11/2017), Bank Danamon akan menjadi afiliasi dengan BTMU dengan tranksasi tersebut. Diperkirakan menambah laba bersih untuk BTMU.
"Kami tidak mengharapkan transaksi ini berdampak material untuk modal BTMU karena ukuran investasi hanya satu persen dari modal grup. Akuisisi ini juga akan meningkatkan risiko aset BTMU," seperti dikutip dari laporan Moody's.
BTMU juga akan mencoba meningkatkan kepemilikan saham di Bank Danamon. Namun, hal itu melihat aturan regulator perbankan di Indonesia. Saat ini kepemilikan asing di bank sebesar 40 persen. Batasnya dapat dinaikkan bila investor memenuhi persyaratan tertentu.
Investasi BTMU di Indonesia merupakan bagian upaya untuk memperluas ekspansi bisnis di luar negeri. Hal ini mengingat suku bunga di Jepang sangat rendah menekan keuntungan bank.
BTMU tentu memiliki pengalaman investasi di Asia Tenggara. Hal ini dilihat dari sejumlah kepemilikan saham antara lain BTMU menjadi pemegang mayoritas sebesar 77 persen di Bank of Ayudhya, kemudian memegang 20 persen saham di Vietnam JSC Bank, dan 20 persen saham di the Philippines Security Bank Corporation.
Moody's melihat ekspansi di pasar negara berkembang telah meningkatkan risiko bagi induk usaha BTMU, yaitu Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG). Namun, dengan ada pengalaman punya saham bank di Thailand, Moodys harap perseroan dapat mengendalikan risiko.
"Kami yakin MUFG akan menyelaraskan pengendalian risiko, tata kelola korporasi dan sistem Bank Danamon dengan sendirinya seperti halnya di Bank of Ayodya. BTMU juga dapat integrasikan cabang lokal yang ada ke jaringan Bank Danamon untuk hasilkan sinergi operasional dan fasilitas integrasi dengan MUFG," tulis Moody's.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank asal Jepang Incar 40 Persen Saham Bank Danamon
Sebelumnya, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) berniat membeli 40 persen saham Bank Danamon sekitar 200 miliar yen atau US$ 1,75 miliar. Angka itu setara Rp 23,65 triliun (asumsi kurs Rp 13.515 per dolar Amerika Serikat).
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) bermaksud membeli saham emiten bank berkode BDMN ini dari Temasek Holdings Singapura, yang merupakan pemegang saham utama. Demikian mengutip laman Reuters, Kamis, 9 November 2017.
BTMU berencana berinvestasi di bank kelima terbesar di Indonesia itu pada 2018. Menurut sumber Reuters, kesepakatan dasar kedua pihak akan dilakukan tahun ini.
Selain itu, bank tersebut juga ingin mengambil saham mayoritas di Bank Danamon pada masa mendatang jika bisa mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia (BI). Sumber Reuters lain menyebutkan kalau pembicaraan pembelian saham masih tahap awal. Belum dapat dipastikan kesepakatan tersebut.
Mengutip laman Nikkei, kepemilikan asing terhadap bank-bank di Indonesia dibatasi 40 persen. Pembatasan ini dapat rileks bagi investor yang memenuhi persyaratan tertentu, misalnya berkontribusi bagi ekonomi domestik.
Dihadapkan dengan pertumbuhan lambat di dalam negeri, BTMU telah memperluas kehadirannya di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, juga memegang saham Vientinbank di Vietnam, Bank of Ayudhya Thailand, dan Security Bank Corp di Filipina.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham PT Bank Danamon Tbk per 30 September 2017 antara lain Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd sebesar 67,37 persen, JPMCB-Franklin Templeton Inv.Fund sebesar 6,51 persen, Sng Seow Wah sebesar 0,02 persen, Vera Eve Lim sebesar 0,06 persen, Michellina Laksmi sebesar 0,01 persen, Satinder Pal Singh sebesar 0,01 persen, dan publik kurang dari lima persen memiliki saham BDMN sebesar 26,02 persen.
Adanya kabar Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ berniat beli saham Bank Danamon mendongkrak harga sahamnya. Pada awal sesi, saham Bank Danamon naik 11,34 persen menjadi Rp 5.400 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.443 kali dengan nilai transaksi Rp 53,6 miliar.
Advertisement