Liputan6.com, Jakarta - Polres Dharmasraya kini tinggal puing-puing setelah api melahap bangunan tersebut, Minggu 12 November 2017. Kantor kepolisian itu ditengarai telah dibakar dua terduga teroris yang berakhir dengan terjangan peluru petugas.
Kasus penyerangan terhadap markas kepolisian tak hanya terjadi di Dharmasraya. Deretan peristiwa serupa juga pernah menimpa kantor para petugas Bhayangkara di sejumlah daerah yang berakhir dengan kematian sang pelaku.
Advertisement
Seperti yang terjadi di kantor Mapolda Sumatera Utara. Dua orang tak dikenal tiba-tiba menyerang petugas kepolisian yang tengah berjaga. Akibatnya satu petugas kepolisian gugur dalam tugas, sementara satu pelaku juga tewas di tempat.
Yang tak kalah menarik perhatian, penyerangan terhadap anggota kepolisian juga terjadi di dekat Mabes Polri Jakarta Selatan. Saat itu, pelaku yang selesai menunaikan ibadah di Masjid Fatahillah tiba-tiba menyerang anggota kepolisian yang juga sedang beribadah.
Dalam kejadian ini, petugas kepolisian tersebut terluka. Sementara pelaku, tewas di tempat setelah tidak mengindahkan imbauan petugas.
Lantas bagaimana kisah selengkapnya? Berikut kronologi tiga penyerangan ke markas kepolisian yang berakhir dengan terjangan peluru ke pelaku.
1. Polda Sumut
Penyerangan terhadap Markas Polda Sumatera Utara terjadi pada Minggu 25 Juni 2017. Saat itu, dua pelaku tiba-tiba menyerang dua anggota kepolisian yang tengah berjaga.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengungkapkan, penyerangan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Dua anggota piket Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir E Ginting dengan tiba-tiba diserang dua pelaku ketika berada di Pos II.
Saat kejadian, Aiptu Sigalingging sedang beristirahat di pos. Sedangkan Brigadir Ginting berjaga di luar.
"Terjadi perkelahian yang mengakibatkan Aiptu M Sigalingging tertusuk pisau sehingga membuatnya kehilangan banyak darah dan tewas meregang nyawa. Selain itu, pelaku mencoba membakar ruangan pos," ungkap Kombes Rina, Minggu 25 Juni 2017.
Rina menambahkan, tak lama kemudian, Brigadir Ginting meminta bantuan pertolongan. Dia berteriak kepada personel Brimob yang bertugas di pos jaga I pintu masuk Mapolda Sumut.
Teriakan itu disambut bala bantuan dari anggota Brimob yang berjaga di pos I pintu masuk Mapolda. Para personel memberikan bantuan dan melakukan penembakan peringatan, namun pelaku masih juga mencoba menyerang.
Dari pos I, tiga anggota Brimob yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir Ginting. Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku.
"Kedua pelaku dapat diamankan dengan kondisi satu orang tewas ditembak, dan satu orang dalam keadaan hidup," kata Rina.
Advertisement
2. Polres Dharmasraya
Kebakaran melanda Mako Polres Dharmasraya pada pukul 02.45 WIB. Kejadian tersebut mengakibatkan seluruh bangunan utama Polres hangus terbakar.
"Benar ada kebakaran tadi malam. Saya sekarang sedang menuju ke lokasi. Kami juga masih mengumpulkan data-data mengenai peristiwa kebakaran ini. Masih dalam penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Seumatera Barat, AKBP Syamsi, saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Minggu (12/11/2017).
Dari keterangan yang diterima, api diduga berasal dari ruangan belakang antara ruang Siwas dan ruang Sitipol, Polres Dharmasraya. Personel piket SPK melihat gumpalan asap yang tebal dan langsung mencoba untuk memadamkan api sambil berteriak mencari pertolongan.
Sekitar pukul 03.00 WIB, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Saat memadamkan api, seorang petugas pemadam kebakaran melihat dua orang tak dikenal dengan pakaian hitam sambil memegang busur panah. Kedua orang yang dicurigai itu kemudian langsung dikepung personel Polres Dharmasraya.
Namun, orang itu melakukan perlawanan dengan melepaskan beberapa busur panah ke arah petugas. Personel Dharmasraya pun melakukan tindakan tegas dengan menembakkan peluru ke udara.
Akan tetapi, kedua orang itu tetap melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan ke arah kedua pelaku tersebut. Mereka pun meninggal dunia.
Dari kejadian itu, petugas mengamankan barang bukti berupa satu busur panah, delapan buah anak panah, dua buah sangkur, satu bilah pisau kecil, satu buah sarung tangan warna hitam, satu lembar kertas yang berisikan pesan jihad dari “Saudara Kalian Abu ‘Azzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah”.
3. Dekat Mabes Polri
Teror selanjutnya menimpa dua anggota kepolisian yang berada sekitar 200 meter dari Mabes Polri Jakarta. Keduanya diserang usai salat Isya di Masjid Falatehan, tidak jauh dari Mabes Polri. Pelaku sempat memekikkan takbir dan mengacungkan senjata tajam.
Korban adalah AKP Dede Suhatmi dari Resimen I Gegana dan Briptu M Syaiful Bakhtiar dari Resimen 3 Pelopor.
Polisi berupaya meminta penyerang menyerah dengan dua kali tembakan peringatan. Namun, pelaku tak mengindahkan dan tetap menyerang. Polisi terpaksa menembak dan pelaku tewas di tempat.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB saat sekitar 20 anggota korps brimob selesai menunaikan salat Isya berjamaah.
"Selesai melakukan salam, tiba-tiba seorang orang tak dikenal melakukan penyerangan dengan pisau ke arah anggota," kata Setyo di lokasi.
Keduanya ditusuk menggunakan sebilah sangkur merek Cobra di pipi kanan. Anggota polisi yang terluka sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, sebelum dipindah ke RS Polri Kramat Jati.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement