Liputan6.com, Jakarta - Dokter Helmi, penembak istri sendiri yang sedang bekerja di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur, berniat melakukan pembunuhan berencana. Menurut polisi, hal itu diketahui dari perilaku pelaku yang serius mencari senjata api usai gugatan cerai dilayangkan istrinya.
"Niat dari awal sejak dia beli senjata api. Jadi konstruksi kita dari pembunuhan berencana, dari mulai dia memesan senjata api," tutur Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendi F Kurniawan di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur, Senin (13/11/2017).
Advertisement
Menurut Hendy, permintaan cerai dokter Letty Sultri secara sah lewat peradilan negara mulai diproses pada Juni 2017 lalu. Pada saat yang bersamaan, Helmi mencari senjata api.
"Juni gugatan cerai dan bulan Juni juga membeli senjata api," ucap Hendy.
Pelaku mencari senjata api lewat kenalannya dan akun media sosial Facebook. Dengan uang sekitar Rp 45 juta, dia mendapatkan dua buah senjata api jenis revolver dan makarov rakitan.
"Pengakuannya dia nyari-nyari sendiri," Hendy menandaskan.
Jawaban Melantur Helmi
Dokter Ryan Helmi, pria yang membunuh istrinya, dokter Letty Sultri, mengaku tega memberondongkan peluru ke tubuh istrinya lantaran mendapatkan bisikan gaib. Dia mengaku mendapatkan perintah untuk menghabisi nyawa istrinya.
"(Karena) Diperintah, diperintah," ujar Helmi di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jumat, 10 November 2017.
Helmi berbicara ngelantur saat ditanya alasan membunuh istrinya. Helmi menyebut dia membunuh Letty lantaran ingin mengejar jiwa istrinya yang ia yakini akan berpindah ke tubuh lain.
"(Alasannya) reinkarnasi. Semua yang mati pasti akan pindah ke tubuh yang lain," ucap dia.
"Jiwa Letty akan datang ke tubuh yang lain. Aku mau ngejar dia," lanjut Helmi.
Hingga saat ini, polisi belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan tersebut. Sebab, keterangan pelaku kerap berubah-ubah. Namun, polisi menduga aksi itu dilatarbelakangi masalah rumah tangga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement