Linda Gumelar Yakin Indonesia Bebas Kanker Payudara pada 2030

Linda Gumelar memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut pada 2030. Seperti apa?

oleh Umi Septia diperbarui 14 Nov 2017, 08:30 WIB
Linda Gumelar. Dok. pribadi

Liputan6.com, Jakarta Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan, untuk memberantas kanker payudara bukanlah hal mudah. Meski begitu, kini dia tengah menggalakkan visi terwujudnya Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut pada 2030.

Hal ini disampaikan Linda dalam acara seminar edukasi tentang penggunaan obat herbal yang aman dan rasional bertema "Cerdas Menyikapi Herbal untuk Terapi Kanker" di Gedung BPOM, Jakarta Pusat.

"Untuk bebas kanker sama sekali mungkin tidak mudah, tapi kalau pasien kanker payudara terdeteksi pada stadium dini, kualitas hidupnya akan lebih baik. Selain itu, proses penyembuhan bisa lebih baik dan bisa memperpanjang usia kalau terdeteksi masih stadium awal," ucap Linda.

Linda mengatakan, untuk mewujudkan visi tersebut, dirinya mengoptimalkan visi melalui program pita pink. "Untuk mewujudkannya, kami tengah galakkan kegiatan edukasi dan kampanye kanker payudara stadium lanjut,mengedukasi melaui media sosial, dan juga mengadakan talkshow dan seminar," kata dia.

Selain langkah-langkah tersebut, Linda juga mengaku telah membentuk kelompok penyintas kanker payudara, mengadakan pelatihan relawan pasien kanker payudara serta mengadakan skrining massal melalui unit mobile mammografi.

 

Saksikan video menarik berikut :

 


Penting melakukan ini saat terdeteksi kanker

Linda mengatakan, penting bagi setiap wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.

"Sadari itu penting dilakukan, yaitu pada tujuh hingga sepuluh hari setelah hari pertama menstruasi. Dengan melakukan sadari, orang yang memiliki benjolan pada payudaranya dapat melakukan pemeriksaan lebih dini," kata dia.

Lebih lanjut Linda menjelaskan, jika seorang wanita terdiagnosis kanker payudara, dia harus segera melakukan pengobatan sedini mungkin. Pengobatan itu haruslah dilakukan oleh tenaga medis.

"Sangat disayangkan kalau pasien kanker payudara memilih pengobatan alternatif karena sampai saat ini belum ada pernyataan bahwa herbal dapat mengobati kanker. Selain itu, banyak pasien kanker payudara yang harapannya tipis karena hampir 70 persen pasien datang saat kondisinya sudah stadium lanjut," kata wanita yang merupakan istri Agum Gumelar ini.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya