Liputan6.com, New York - Harga emas turun tipis usai mencapai persentase penurunan satu hari terbesarnya dalam dua minggu di sesi sebelumnya, terbebani penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir laman Reuters, Selasa (14/11/2017), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$ 1,274.90 per ounce. Pada hari Jumat, harga emas turun 0,7 persen, persentase penurunan satu hari terbesar sejak 26 Oktober.
Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,1 persen menjadi US$ 1,275.40 per ounce.
Baca Juga
Advertisement
Dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya dan saat pound tergelincir, meski fokus utama investor masih pada bagaimana dan kapan kebijakan pajak AS yang direncanakan perombakan akan keluar.
Ketahanan emas dalam menghadapi kenaikan ekuitas dan penurunan permintaan tahun ini, menunjukkan hal yang mendasari kepercayaan investor saat pasar saham melemah.
Seorang pejabat Federal Reserve mengatakan pada hari Senin bahwa dia mengharapkan kembali kenaikan suku bunga terjadi pada bulan depan, meskipun di tengah kehati-hatian terkait hasil inflasi yang rendah.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin dari seluruh Asia bergabung dengan Trump di ibu kota Filipina pada hari Minggu, dalam sebuah konferensi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: