Satelit Dikirim ke Angkasa Luar, Negara Asgardia Segera Terwujud?

Sejumlah data tentang negara Asgardia telah dikirim ke angkasa. Apa yang dibawa?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 14 Nov 2017, 12:34 WIB
Belum jelas mengenai jenis pemerintahannya, entah demokratis ataupun yang lainnnya, seperti digariskan dalam konstitusi Asrgardia. (Sumber AIRC/Asgardia.space)

Liputan6.com, Wallops Island - Tahun lalu, seorang ilmuwan Rusia bernama Igor Ashurbeyli mengumumkan pembentukan Asgardia, sebuah negara virtual yang nantinya hadir hanya di angkasa.

Sejak awal, Asgardia telah menyedot minat lebih dari 300 ribu pendaftar, menciptakan konstitusi, dan, pada Minggu lalu, telah meluncurkan dirinya ke angkasa.

Tapi, seperti dikutip dari endgadget.com pada Selasa (14/11/2017), yang telah terlebih dahulu dikirim adalah satelit kecil bernama Asgardia-1 yang mengangkut data berukuran 0,5 TB bersamanya.

Peluncuran dilakukan menumpang wahana Cygnus yang didorong ke angkasa menggunakan roket Antares buatan Orbital ATK dari tempat peluncuran Wallops Flight Facility milik NASA.

Sedangkan data yang dimaksud berisi konstitusi, lambang-lambang kebangsaan, dan data terpilih tentang masing-masing warga negara angkasa tersebut.

Ashurbeyli menjelaskan melalui suatu pernyataan, "Asgardia-1 terlihat seperti satelit-satelit lain yang mengorbit Bumi, tapi ia adalah satu-satunya di dunia yang mewakili suatu wilayah baru."

"Asgardia-1 membawa semua hakikat suatu bangsa ke angkasa, yaitu konstitusinya, lambang-lambang nasionalnya, dan, secara virtual, semua warga Asgardia."

Ilustrasi peluncuran wahana angkasa menggunakan roket Orbital ATK. (Sumber NASA/Bill Ingalls)

Sebenarnya, misi utama wahana Cygnus adalah untuk pasokan ulang bagi wahana International Space Station (ISS), lalu ia akan melepaskan diri dan naik ke tempat yang lebih tinggi untuk menempatkan Asgardia-1 ke orbit.

 


Negara Asgardia... Bukan Main-Main

Sosok di balik Asgardia, Igor Ashurbeyli. (Sumber room.eu)

Keseluruhan konsep Asgardia mungkin terdengar konyol bagi banyak orang, tapi Ashurbeyli cukup serius tentang itu.

Dia berencana akan ke Washington DC untuk bertemu dengan para pakar kebijakan untuk membahas upaya menjadi bangsa anggota penuh PBB.

Sekarang ini sedang berlangsung pemilihan parlementer untuk warga Asgardia.

Dalam tanya-jawab (Q&A) secara daring beberapa bulan lalu, Lena De Winne, CEO dan Wakil Presiden urusan bisnis untuk Asgardia, mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan identitas nasional dan paspor.

Semua itu akan dibagikan melalui kedutaan-kedutaan yang rencananya akan dibuka di setiap benua. Jadi, warga bangsa angkasa pun belum terbebas dari kertas-kertas birokrasi dan masih harus antri.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya