Pria Pengancam Paspampres di Istana Kepresidenan Diduga Depresi

Seorang pria nekat menerobos keamanan di Istana Kepresidenan. Latar belakangnya ditelusuri untuk menguak motif.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Nov 2017, 12:18 WIB
Pagar depan Istana Merdeka mulai dihiasi kain renda berwarna merah putih, Jakarta, Senin (13/4/2015). Jelang Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung pada 24 April mendatang, Istana Merdeka mulai dipercantik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pria yang masuk ke Kompleks Istana Negara dan mengancam Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan obeng diduga depresi. Dugaan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Paspampres pada pria bernama Basufi Parsiawan itu.

Asintel Paspampres Letkol Kav Urip Prihatman mengatakan pelaku diduga depresi karena baru saja cerai dari sang istri.

"Kemungkinan atau diduga mengalami depresi setelah cerai dengan istrinya dan kehidupan ekonominya," ujar Urip kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Pelaku, kata Urip, berangkat ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun, setelah seharian berjalan dan mencari, pekerjaan tak kunjung didapatkannya.

"Yang bersangkutan sebelumnya bekerja jualan Pop Ice, namun karena dirasakan sepi dan (penghasilannya) kurang," katanya.

Urip mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin, 13 November 2017 pukul 18.00 WIB sore. Saat itu, cuaca sedang hujan lebat. Pelaku yang berumur 39 tahun itu seorang diri mendatangi pos penjagaan pintu masuk ke kompleks Istana Kepresidenan.

"(Pelaku) melakukan ancaman dengan menggunakan obeng plat dengan panjang 25 cm yang siap diarahkan kepada petugas jaga Istana sambil berteriak," jelas dia.

Urip juga menuturkan pelaku terus melakukan perlawanan terhadap Paspampres. Akhirnya, pelaku dilumpuhkan dengan tangan kosong oleh personel yang tengah berjaga. Pelaku pun langsung diperiksa. Pada pukul 21.00, yang bersangkutan diserahkan ke Polsek Gambir.

 


Memaksa Masuk

Seorang pria berinisial BT mendatangi pos jaga Istana Negara Jakarta Pusat, Senin, 13 November 2017. Pria tersebut memaksa bertemu Presiden Jokowi dengan mengancam menusuk personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang tengah berada di pos jaga.

"Pelaku memaksa ingin bertemu Presiden Jokowi dengan melakukan ancaman akan menusuk personel pos jaga," kata Asintel Paspampres Letkol Kav Urip Prihatman kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2017).

"Saat ini dilakukan pendalaman di Polsek Gambir," kata Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Guntur di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/11/2017).

Saat akan diamankan, BT menyerang petugas dan menyebut ISIS.

Asep menuturkan polisi masih menyelidiki motif dan latar belakang BT yang berusaha memasuki kompleks Istana Kepresidenan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya