Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berinisial BT mencoba masuk ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Jokowi. Pelaku sempat mengaku sebagai simpatisan kelompok ISIS. Bahkan saat diamankan, BT melawan petugas dan mengaku kebal peluru.
Namun, setelah diperiksa oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), pelaku yang merupakan warga Kota Tangerang itu bukan jaringan ISIS.
Advertisement
"Menantang untuk ditembak, bahwa yang bersangkutan kebal. Setelah didalami yang bersangkutan melakukan tindakan tersebut di luar kesadarannya," ujar Asintel Paspampres Letkol Urip Prihatman kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Paspampres, pelaku diduga depresi karena baru saja bercerai dari sang istri.
"Kemungkinan atau diduga mengalami depresi setelah cerai dengan istrinya dan kehidupan ekonominya," Urip menjelaskan.
Pelaku, kata dia, lalu berangkat ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun, setelah seharian berjalan dan mencari, pekerjaan tak kunjung didapatkannya.
"Yang bersangkutan sebelumnya bekerja jualan Pop Ice, namun karena dirasakan sepi dan kurang," kata Urip.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kronologi
Urip mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Senin 13 November 2017 pukul 18.00 WIB sore. Saat itu, dalam keadaan hujan lebat, pelaku yang berumur 39 tahun itu seorang diri mendatangi pos penjagaan pintu masuk ke kompleks Istana Kepresidenan.
"(Pelaku) melakukan ancaman dengan menggunakan obeng Plat dengan panjang 25 cm yang siap diarahakan kepada petugas jaga Istana sambil berteriak," jelas dia.
Urip juga menuturkan, pelaku melawan Paspampres, hingga akhirnya dilumpuhkan dengan tangan kosong oleh personel yang tengah berjaga dan kemudian diperiksa. Selanjutnya, pada pukul 21.00 WIB, yang bersangkutan diserahkan ke Polsek Gambir.
Advertisement