Liputan6.com, Milan - Pelatih Timnas Italia, Giampiero Ventura meminta maaf atas kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018. Italia tak lolos karena ditahan imbang 0-0 oleh Swedia di leg II babak play-off di Stadion San Siro, Senin (13/11/2017) atau Selasa dini hari WIB. Secara agregat, Gli Azzuri kalah 0-1.
Namun, kata Ventura, pasukannya telah bekerja keras dan berusaha dengan maksimal. Karena itu, ia tidak menyesali penampilan anak asuhnya.
Advertisement
[bacajuga:Baca Juga](3162061 3161884)
“Pertandingan lawan Swedia menunjukkan bahwa tidak ada yang salah di timnas Italia. Yang bisa saya lakukan saat ini adalah meminta maaf kepada seluruh warga Italia. Tapi itu berpengaruh pada profesionalisme, kerja keras, dan usaha yang kami lakukan,” kata Ventura seperti dirilis Football Italia.
“Itu merupakan hasil yang sulit diterima karena saya sangat yakin dan malam ini membuktikan, bahwa kami punya hasrat untuk melalui rintangan ini. Saya sudah bertahun-tahun di dunia sepak bola, saya tahu seperti apa itu rasanya,” lanjut mantan pelatih Torino itu.
Ventura menyampaikan terima kasih kepada seluruh pendukung Timnas Italia yang hadir di San Siro dan kepada para pemainnya yang telah berjuang keras.
“Saya bangga menjadi bagian dari timnas Italia. Saya bangga bekerja bersama dengan para juara dan lainnya yang saya harap juga akan menjadi jawara,” imbuhnya.
Diskusi dengan Federasi
Atas kegagalan ini, Ventura disebut-sebut akan dipecat. Beberapa nama calon penggantinya mulai mencuat, termasuk Antonio Conte yang disarankan untuk kembali.
Kalaupun tidak dipecat, Ventura diyakini akan mengundurkan diri sebagai bentuk penyesalan dirinya. Namun untuk hal yang terakhir ini, pelatih 69 tahun itu membantah.
“Saya belum mengundurkan diri karena saya belum bicara dengan presiden. Kami akan bertemu dengan federasi untuk berdiskusi. Kami akan bicara seperti biasa. Akan ada pertemuan dengan Presiden FIGC Carlo Tavecchio dan seluruh anggota federasi,” terang Ventura.
Kegagalan ini memberikan akhir perjalanan yang menyedihkan bagi karier para pemain veteran macam Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, dan Daniele De Rossi.
“Ya saya sudah tahu itu. Tapi Piala Dunia ini bukan cuma untuk mereka, tapi semua orang, termasuk saya,” imbuhnya.
Advertisement
Kekalahan Terbesar
Kontrak Ventura bersama Timnas Italia masih berlaku hingga Juni 2020. Dengan kontrak yang tersisa, apakah Ventura akan membangun Italia dengan generasi yang baru?
“Saat ini saya merasa tidak pantas membahas itu. Kita lihat saja nanti, kami akan membahas situasi itu dan saya akan bicara dan mendengarkan. Apa pun yang dihasilkan dari pertemuan nantinya akan dipertimbangkan,” katanya.
Untuk pertama kalinya sejak 1958, Italia gagal lolos kualifikasi Piala Dunia. Ini merupakan yang kedua kalinya dalam sejarah.
“Kesalahan terbesar saya adalah sampai leg pertama di Swedia, kami masih di jalur dengan apa yang kami harapkan. Kesalahan kami adalah kami bermain tanpa mencetak go, itu akibatnya,” tambah Ventura. (Abul Muamar)