Liputan6.com, Jakarta Persaingan bisnis di industri fashion semakin ketat. Kondisi ini memaksa brand untuk mengambil strategi yang efisien dan efektif untuk tetap berada dalam industri nan glamor tersebut.
Moncler menjadi brand terkini yang menyatakan strategi barunya dalam menghadapi kompetisi pasar fashion.
Advertisement
Melansir halaman Business of Fashion pada Rabu (15/11/17), label busana outdoor asal Italia itu akan menutup lini Moncler Gamme Bleu dan Moncler Gamme Rouge setelah meluncurkan koleksi Spring/Summer 2018.
Sehubungan dengan hal ini, maka desainer Thom Browne yang memimpin Moncler Gamme Bleu dan Giambattista Valli yang memimpin Moncler Gamme Rouge tak akan lagi bekerja untuk brand tersebut.
“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya telah dapat bekerja sama dengan desainer-desainer berbakat, seperti Giambattista dan Thom. Saya pun sangat bersyukur untuk kontribusi keduanya yang luar biasa di Moncler. Saya pasti akan merindukan mereka” ucap Remo Ruffini, Presiden Direktur Moncler.
Moncler
Meski belum ada detil mengenai rencana Moncler ke depan, para pengamat memprediksi dengan mengakhiri lini koleksi runway, Ruffini akan membawa label itu ke ranah fast fashion.
Hingga kini, Moncler masih merupakan brand terdepan dalam kategori produk mode outdoor eksklusif. Pada sembilan bulan pertama di tahun 2017, penjualannya mencapai 736,8 juta euro.
Namun demikian, pertumbuhan label-label serupa telah membuat market share Moncler menurun. Jika tidak direspons dengan tepat, maka kompetisi ketat ini tentu akan membawa dampak buruk bagi brand tersebut.
Bio In God Bless
Advertisement
