Rusia Bakal Bangun Pabrik Pesawat di Timur Tengah

Salah satu strategi produsen pesawat untuk meningkatkan penjualan dengan membangun pabrik di luar negeri sehingga manfaatkan akses maskapai.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2017, 08:15 WIB
Ilustrasi Pesawat (AFP)

Liputan6.com, Seattle - Rusia tidak hanya mencoba menjual pesawat baru ke luar negeri. Akan tetapi, Rusia juga akan membangun pabrik pesawat di luar negeri.

Perusahaan raksasa milik Rusia, Rostec mengatakan pihaknya telah memulai pembicaraan untuk bersama-sama memproduksi sebuah pesawat komersial di luar negeri. Salah satu negara yang berpotensi yaitu Uni Emirat Arab.

Pernyataan itu bertepatan dengan dimulainya Dubai air show. Akan tetapi, perseroan tidak banyak memberikan detil. Namun, Rusia berusaha meningkatkan ekspor pesawatnya yaitu the Irkut MC-21. Ini juga jadi persaingan langsung dengan Boeing dan Airbus.

Mengutip laman CNN Money, Rabu (15/11/2017, salah satu strategi yang digunakan produsen pesawat untuk meningkatkan penjualan dengan membangun pabrik di luar negeri sehingga mendapatkan akses pasar dengan maskapai lokal.

Airbus Eropa misalnya membuka jalur perakitan akhir untuk jet A320 di China dan Amerika Serikat (AS). Strategi itu untuk menarik maskapai dari kedua negara itu.

Sementara itu, Uni Emirat Arab merupakan rumah bagi dua maskapai terbesar di dunia Emirates dan Etihad serta untuk pesawat kecil lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Selanjutnya

The MC-21, produsen pesawat Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet yang didukung oleh pemerintahan Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin pun telah mendorong Rostec dan perusahaan lainnya United Aircraft Corporation (UAC) untuk meningkatkan penjualan ke Rusia dan maskapai asing lainnya.

Rostec menyatakan telah melakukan pembicaraan dengan Sheikh Mohammed bin Azayed al-Nahyan, salah satu putra mahkota UEA.

Seorang juru bicara Rostec mengatakan terlalu dini untuk mengatakan seperti apa produksi bersama dengan UEA. Ini bisa perakitan pesawat jet MC-21 yang selesai di Uni Emirat Arab. Atau memproduksi komponen untuk jet yang akan diproduksi di Rusia.

"Parameter spesifik akan ditentukan selama proses negosiasi," ujar juru bicara tersebut.

Uni Emirat Arab (UEA) juga memperluas industri dirgantaranya menjadi manufaktur. Demikian juga Rusia semakin terbuka untuk kemitraan lintas batas sehingga memperluas industri kedirgantaraannya. UAC telah bekerja sama dengan Coma China untuk merancang dan memproduksi pesawat jarak jauh. Namun pesawat itu diperkirakan belum akan siap 8-10 tahun lagi.

Pesawat Rostec dan UAC dapat dibangun di Uni Emirat Arab dan membuat versi terbesar. MC-21-400 yang menampung 250 penumpang sehingga bersaing langsung dengan Boeing dan Airbus. Sedangkan pesawat lebih kecil MC-21-300 sudah melakukan uji coba sejak awal Mei.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya