Gurita Berselendang Batik, Mau Kondangan?

Di balik kemunculan gurita berselendang batik ini, ada cerita mistis yang mengiringinya.

oleh Abdul Karim diperbarui 15 Nov 2017, 15:03 WIB
Gurita berselendang batik di Ambon. (Liputan6.com/ Abdul Rahman)

Liputan6.com, Ambon - Seekor gurita dengan panjang sekitar 50 cm berhasil diamankan warga kelurahan Kapahaha, Ambon, Selasa, 14 November 2017. Gurita yang terlihat seperti berselempang selendang bermotif batik ini muncul di pesisir Pantai Kapahaha, Ambon pada pukul 09.30 WIT.

Saat itu, sejumlah anak sedang bermain di pesisir pantai, mereka lalu melihat hewan tersebut menampakkan diri ke permukaan air.

Dengan segera, anak-anak tersebut berupaya menangkapnya dengan tangan kosong, tetapi terus gagal. Warga lainnya yang mendengar kabar gurita raksasa muncul lalu ramai-ramai ke lokasi. Mereka juga berusaha menangkapnya, ada yang menggunakan bejana, loyang, dan ember, tetapi selalu gagal.

Fady warga RT 01 Kapahaha, Ambon yang mendengar adanya gurita muncul, tak mau ketinggalan dan bergegas ikut menangkapnya.

"Saat beta baru taruh kaki di dalam air, guritanya langsung sandar, beta taruh ember ke dalam air, guritanya masuk, seng butuh waktu lama. Sementara tamang-tamang laen gagal tangkap," tutur Fady.

Setelah itu, Fady memutuskan untuk mengamankan gurita di rumahnya. Dengan bermodal air laut dituang ke dalam baskom, gurita itu dibiarkan hidup.

"Sejak pagi banyak warga yang datang, rumah penuh terus, antrean warga untuk melihatnya," ujar Kadir, ayah Fady.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Cerita Mistis Gurita Berselendang Batik

Gurita berselendang batik di Ambon. (Liputan6.com/ Abdul Rahman)

Gurita yang diamankan keluarga Fady, ternyata memiliki cerita mistis, konon gurita itu memiliki dua anting dan ada cincin di jari-jarinya tapi telah dicuri orang saat dia menampakkan diri ke permukaan.

Secara kasat mata, gurita ini memiliki selendang bermotif batik dan memiliki tulang di tentakelnya seperti kaki dan tangan manusia.

Kadir 49 tahun, ayah Fady, menceritakan, gurita yang ada di rumahnya itu bukan sembarang gurita, tetapi jelmaan lain dari kembaran saudara mereka. Usianya cukup tua, jika dibandingkan dengan manusia sudah memiliki cucu.

"Ini kalau manusia dia sudah punya cucu yang berumur 9 tahun," kata Kadir sambil menunjuk cucunya sendiri.

Kadir menerangkan, kembaran gurita itu manusia yang telah wafat beberapa waktu lalu. Cerita gurita itu adalah kembaran manusia dia dapat dari pengakuan kakak iparnya, belasan tahun lalu.

Kala itu, ada salah satu warga yang mengalami gangguan jiwa hendak memakan seekor gurita yang baru ditangkap. Setelah menggorengnya dan akan disantap, warga dimaksud tak dapat mengunyahnya. Dagingnya sangat keras.

"Nah, saat bersamaan, istri saya merasa tubuhnya seperti ada yang mencubit-cubit, kami lalu mencari tahu ke orang pintar, dan orang pintar itu mengarahkan kami ke rumah orang yang menggoreng gurita itu, kami lalu mengambil gurita itu, dan membawanya kembali ke laut," beber Kadir.

Namun, sesaat sebelum gurita itu dipulangkan ke habitatnya. Istri Kadir lalu berbisik ke tubuh gurita yang sudah gosong itu agar dapat menunjukkan kebenarannya kalau benar itu adalah saudaranya. "Peristiwa ini terjadi sudah puluhan tahun lalu, dan baru muncul lagi," Kadir menandaskan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya