Operasional Bandara Banjarmasin Normal Meski Sempat Porak-poranda

Pihak Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin sigap memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat terjangan angin kencang.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 15 Nov 2017, 16:01 WIB
Bandara Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Diterjang Angin Kencang. (Liputan6.com/Dok. Angkasa Pura I)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang dan petir yang sempat mengguyur wilayah Banjarbaru dan sekitarnya pada Senin, 13 November 2017 malam, tepatnya antara pukul 21.00 hingga 22.00 Wita mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kerusakan terjadi pada plafon terminal kedatangan dan baliho iklan di area parkir. Namun, pihak bandara segera melakukan perbaikan, meski area terdampak masih diguyur hujan deras. 

"Dalam kondisi tersebut, Bandara Syamsudin Noor dapat merespons secara cepat dengan melakukan perbaikan terhadap seluruh fasilitas layanan bandara yang terdampak akibat cuaca ekstrem," ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangan resminya, Rabu (15/11/2017).

"Selain itu, tentunya berdasarkan standard operating procedure telah dilakukan pengecekan dan pembersihan terhadap seluruh fasilitas di sisi udara seperti runway, taxiway, dan apron yang dinyatakan clear and safety untuk operasional penerbangan," dia menambahkan. 

Cuaca ekstrem tersebut sempat mengganggu jarak pandang di bawah minimum, yakni hanya 800 meter. "Sementara aerodrome ditutup sekitar satu jam," kata Israwadi. 

Namun, dia melanjutkan, operasional penerbangan sudah kembali normal. sehingga tidak mengganggu pesawat yang mendarat. Semua penerbangan clear pada sekitar pukul 23.30 Wita pada Senin malam 13 November. Sejak kemarin, 14 November 2017, pelayanan penumpang dan pesawat tidak terganggu," ujar dia.

Manajemen PT Angkasa Pura I memastikan bahwa operasional Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin sudah kembali normal. Namun, untuk beberapa waktu ke depan masih akan berlangsung perbaikan kerusakan pada fasilitas yang terdampak. 

"Kami memohon maaf kepada para penumpang dan calon penumpang pesawat udara atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kegiatan perbaikan tersebut," Israwadi menandaskan. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

 


Genangan Masih Ada di Landasan Pacu, Bandara Supadio Mulai Normal

Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. (Sumber Foto: jack_petualang/Instagram)

General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Bayuh Iswantoro, mengatakan pada hari ini penerbangan melalui bandara internasional tersebut kembali normal seperti semula.

"Hari ini penerbangan kembali normal dan lancar," ujarnya di Pontianak, Senin (13/11/2017), dilansir Antara.

Ia mengatakan sehari sebelumnya atau Minggu, 12 November 2017, sebagian landasan pacu bandara tergenang air, sehingga terjadi pembatalan penerbangan dari semua maskapai.

"Akibat hujan deras, kemarin landasan pacu ada yang terendam air, sehingga tidak bisa dilalui pesawat baik dari dan ke Kalbar," kata dia.

Ia mengatakan hingga saat ini pun masih ada air yang tergenang di landasan pacu Bandara Supadio. Namun, posisi air tergenang tersebut berada di pinggir, sehingga tidak menganggu aktivitas penerbangan.

"Pihak kita akan terus berusahan mengatasi genangan air tersebut untuk segera dikeringkan. Kita tengah dan terus memompa air tersebut," ujar dia.

Ia meyakini jika tidak ada lagi hujan menguyur dengan deras ke depan kondisi penerbangan akan lancar. "Kita terus berusaha dan semoga ini terus lancar. Pelayanan akan kami maksimalkan," ucap dia.

Sementara itu, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra, menilai dengan terjadinya banjir di sarana vital, seperti Bandara Supadio, tentu berdampak luas terhadap berbagai hal.

"Kejadian yang ada kemarin tentu menyebabkan terganggunya transportasi ke dan dari Kalbar melalui udara baik itu penumpang maupun kargo," kata dia.

Pihaknya berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi pengelola bandara dalam perencanaan pembangunan. Pasalnya, pembangunan sarana vital seperti ini harus memasukkan unsur pencegahan risiko bencana alam dan sosial, termasuk potensi banjir.

"Kita berharap hal ini segera bisa diatasi dan ke depan sistem drainase Bandara Supadio harus segera diperbaiki untuk dapat mengantisipasi curah hujan yang tinggi," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya