Liputan6.com, Jakarta Mempunyai badan kekar dan atletis merupakan dambaan banyak pria. Untuk mendapatkannya pun tidak dapat dicapai dengan cara yang mudah.
Namun, seorang pemuda asal Rusia punya alternatif lain untuk mendapatkan otot secara instan. Tak perlu berlama-lama latihan dan diet protein, pemuda itu menyuntikan lengannya dengan minyak sintesis agar mendapat otot kekar seperti tokoh kartun Popeye.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai seorang pemuda penggiat bodybuilding atau binaragawan, pada awalnya Kirill Tereshin (21) merasa bersemangat untuk berolahraga dan membentuk otot. Karena merasa jenuh dengan cara lama, Tereshin yang tidak sabaran itu, nekat menggunakan minyak buatan yang diinjeksikan pada ototnya.
Awalnya, Tereshin menyuntikan minyak itu ke dalam otot lengannya dengan jumlah yang sedikit. Tereshin kemudian merasa tidak senang, sebab besar otonya hanya bertambah satu inci.
Karena menginginkan otot bisep dan trisep yang lebih besar, Tereshin nekat menginjeksikan lebih banyak minyak tanpa merasa khawatir mengenai efek yang dapat ditimbulkan.
Jika melihat fotonya, penampilan tubuh Tereshin tidaklah seimbang dengan bentuk tangannya. Demi mendapat tangan seperti tokoh kartun popeye, Tereshin tidak peduli dengan dengan bagian badan yang lain.
"Untuk mendapat tangan seperti ini, aku harus menyuntikan seliter lebih minyak ke dalam lengan. Aku melakukannya dan langsung demam sampai 40 derajat. Meskipun hanya bisa berbaring di ranjang, setelahnya aku tidak ada masalah," ujar Tersehin, mengutip Oddity Central, Rabu (15/11/2017).
Walaupun aksinya kerap dikritisi, Tereshin justru tidak akan berhenti meninjeksikan minyak sintetis dalam otot tubuhnya. Bahkan, ia berharap suatu hari dirinya akan memecahkan rekor.
Efek buruk dari menginjeksikan minyak
Memang benar bahwa minyak sintesis synthol, populer digunakan di kalangan para binaragawan. Minyak tersebut dipercaya sebagai jalan pintas untuk menambah massa pada otot
Namun, melihat kondisi Tereshin saat ini sebenarnya tidak bisa dikatakan baik. Jika dilihat secara teliti, warna pada lengannya mengalami kemerahan yang diindikasikan akibat inflamasi pada otot. Selain infeksi dan kerusakan saraf, risiko yang harus ditanggung dari tindakan ini dapat menimbulkan cacat permanen.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement