Liputan6.com, Astana - Enam turis asal Ceko ditangkap di Kazakhstan. Gara-gara mereka meniru penampilan tokoh Borat. Tak hanya rambutnya yang kribo, para lelaki itu juga mengenakan mankini alias bikini untuk para pria.
Kelompok tersebut memosting foto, masing-masing dari mereka mengenakan pakaian renang super-mini berwarna hijau muda di ibukota Kazakhstan, Astana, pekan lalu.
Advertisement
Media setempat melaporkan pada Selasa 14 November 2011 bahwa para turis tersebut ditahan dan didenda masing-masing sebesar 22.500 Tenge atau US$ 67.
Kostum yang mereka kenakan mirip yang dikenakan Borat, presenter televisi Kazakhstan fiktif yang diperankan komedian Sacha Baron Cohen.
Kabar penangkapan tersebut memicu perdebatan di antara pengguna media sosial di Kazakhstan.
"Aku bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Pemerintah Ceko, jika warga negara kita (Kazakhstan) melakukan hal yang sama di sana," tanya jurnalis, Assem Mirjekeeva di akun Facebok-nya, seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/11/2017).
"Kupikir mereka tak akan bereaksi. Itu terjadi karena polisi kita sangat sensitif," jawab pengguna Facebook, Vitaliy Shuptar.
Namun, sejumlah warganet mendukung penindakan tegas aparat. "Itu memalukan, mereka harus dipenjara," kata @_solar__eclipse_ dalam akun Instagramnya.
"Mereka harus diperkarakan secara kriminal karena menghina kehormatan bangsa."
Borat masih jadi figur kontroversial di negara Asia Tengah itu. Meski, sosoknya fiksi belaka.
Pada 2006, Sacha Baron Cohen memerankan Borat dalam Film Borat! Cultural Learnings of America for Make Benefit Glorious Nation of Kazakhstan.
Film itu menggambarkan Kazakhstan dengan penuh penghinaan, sangat terbelakang, bodoh, miskin, dan amoral. Lagu kebangsaan negara itu pun dibuat parodi, syairnya diganti dengan "pujian" bagi Kazakhstan atas ekspor potassiumnya dan karena memiliki pelacur terbersih di kawasan. Juga, orang-orangnya yang dungu dan keras kepala.
Insiden Lagu Kebangsaan
Tokoh Borat Sagdiyev yang diperankan aktor, Sacha Baron Cohen, digambarkan sebagai jurnalis Kazakh TV yang pergi ke Amerika Serikat untuk belajar budaya dan lantas mengejar-ngejar artis seksi, Pamela Anderson. Ia meninggalkan desa, yang saking miskinnya, bahkan mobil tak dijalankan dengan mesin, tapi ditarik kuda.
Kazakhstan melarang pemutaran film itu, pun dengan penjualan DVD Borat. Pemerintah negara tersebut juga mengancam menggugat Baron Cohen.
Meski demikian, pada 2012, Menteri Luar Negeri Kazakhstan secara terbuka berterimakasih pada Baron Cohen.
Sebab, Borat berjasa membuat Kazakhstan dikenal dunia. Sebelumnya, jarang sekali orang mendengar namanya. Negara itu sebelumnya bahkan nyaris tak disadari keberadaannya.
"Saya salut pada Borat atas perannya menarik wisatawan ke Kazakhstan," kata Menteri Luar Negeri Yerzhan Kazykhanov di parlemen pada 2012 lalu. "Karena film itu, jumlah visa yang dikeluarkan Kazakhstan tumbuh 10 kali lipat," tandas Kazykhanov.
Borat sempat kembali memicu ketegangan di Kazakhstan. Gara-garanya, panitia lomba menembak internasional di Kuwait melakukan kesalahan fatal. Alih-alih memutar lagu kebangsaan resmi Kazakhstan, panitia justru memutar lagu yang diparodikan dan sarat hinaan dalam Borat. Atlet Kazahkstan, Mariya Dmitrienko, yang tahu benar lagu itu salah, berusaha tetap tenang, sambil menahan senyum geli.
Belajar dari kasus itu, Kedutaan Kazakhstan di London wanti-wanti panitia Olimpiade untuk tak mengulangi kesalahan konyol itu dan memastikan mereka memainkan lagu kebangsaan Kazakhstan yang benar.
Advertisement