Liputan6.com, Jakarta - Timnas Suriah U-23 akan menjajal kekuatan Timnas Indonesia U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Kamis (16/11/2017) dalam laga uji coba. The Red Eagles, julukan Timnas Suriah, tak pernah menyerah meski negara mereka dilanda perang saudara.
Tahun 2017 merupakan tahun keenam berlangsungnya perang sipil di Suriah antara rezim Bashar al-Assad dan sekutunya melawan faksi oposisi. Perang sipil ini membuat Timnas Suriah ikut menjadi medan pertempuran politik antara pengikut dan penentang Al-Assad.
Baca Juga
Advertisement
Pemain, pelatih, hingga pendukung Timnas Suriah terpecah belah, ada yang mendukung timnas seperti selazimnya, ada pula yang antipati. Parahnya, merujuk hasil investigasi selama tujuh bulan yang dijalankan oleh Outside the Lines dan ESPN, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Assad menjadikan timnas Suriah sebagai alat propaganda.
Investigasi ESPN itu melaporkan ada 38 pemain sepak bola dari dua divisi tertingga liga profesional Suriah ditembah mati. Mereka yang ditembak mati merupakan kelompok oposisi.
Akibat perang saudara tersebut, posisi Suriah di ranking FIFA anjlok ke urutan 152, posisi terendah sepanjang sejarah mereka. Namun, perlahan pasti, The Red Eagles bangkit.
Pada September 2017, mereka mencetak rekor, menempati urutan 75 dalam ranking FIFA, posisi terbaik Timnas Suriah sepanjang sejarah. Kini, The Red Eagles bersiap menghadapi Timnas Indonesia U-23.
Tantang Timnas Indonesia U-23
Tentu saja ini bakal menjadi pelajaran berharga buat mereka. Pasalnya, Garuda Muda, sebutan Timnas Indonesia U-23 dilatih Luis Milla, mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 yang meraih gelar Piala Eropa U-21 tahun 2011.
"Ini merupakan kesempatan yang bagus untuk kedua tim dalam mempersiapkan pemain untuk Piala Asia nanti. Kami akan bermain dengan baik dan menjalankan fair play pada pertandingan," kata kapten Timnas Suriah U-23, Ahmed Ashkar.
Advertisement
Beda Ranking FIFA
Sementara pelatih Huseein Afash mengatakan, ranking FIFA antara Suriah dan Indonesia tidak berpengaruh dalam pertandingan. Saat ini, Indonesia berada di posisi ke-165, sedangkan Suriah menempati peringkat 77 dunia.
"Ranking kami berbeda karena mungkin soal agenda FIFA yang kami jalani. Ada Jepang, Korea Selatan atau Tiongkok yang juga punya ranking FIFA bagus," kata Hussein pada sesi jumpa pers, Selasa (15/11).
"Menurut saya, jika memang ingin memiliki posisi yang bagus di ranking maka harus menjalani pertandingan sesuai FIFA matchday yang banyak," ucapnya menambahkan.
Hussein mengatakan demikian, karena dirinya buta dengan kekuatan Timnas Indonesia U-22. Namun dia menegaskan, Suriah tidak akan gentar melawan Garuda Muda yang tampil di depan fansnya sendiri.
"Saya tidak tahu soal sepak bola Indonesia dan Egy Maulana. Bahkan, saya tidak pernah melihat video Indonesia bermain," ujarnya mengakhiri.
Saksikan video pilihan berikut ini: