7 Alasan Orangtua di India Tidak Menghukum Anak Sendiri

Percaya atau tidak, orangtua di India tidak menghukum anak mereka sendiri, ada beberapa alasannya yang membuat mereka melakukan hal itu.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Nov 2017, 11:30 WIB
Orangtua di India tidak menghukum anak mereka. (Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orangtua India percaya, berteriak dan menghukum anak tidak akan membantu mengasuh anak dengan baik. Bahkan, anak-anak yang paling nakal pun sebisa mungkin terhindar dari menerima hukuman.

Ada beberapa alasan orangtua di India tidak menghukum anak mereka, dilansir dari Bright Side, Kamis (16/11/2017).

Diajarkan bersikap baik

Anak-anak di India diajarkan bersikap baik terhadap makhluk hidup sejak lahir. Kesabaran sangat penting. Ini dianggap sebagai nilai kebajikan. Jadi, bila orangtua menunjukkan emosi, hal itu dianggap buruk.

Mengontrol anak

Orangtua biasanya membatasi menonton TV. Anak hanya menonton program bersarat seni dan pendidikan. Pendekatan seperti ini sangat penting diterapkan, terlebih lagi ketika internet dan televisi bisa berdampak negatif terhadap kepribadian anak.

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Etika makan

Ibu India sangat berhati-hati dalam beretika. Mereka mengajarkan sopan-santun kepada anak. Pada usia 2 tahun, seorang anak akan dimaafkan bila bermain-main dengan makanan. Namun pada usia 10 tahun, perilaku seperti itu tidak akan ditoleransi.


Menjadi teladan

Orangtua di India meyakini, kebiasaan diri mereka sendiri adalah karakter yang berpengaruh pada masa depan anak-anak. Mereka langsung menunjukkan, cara berperilaku yang baik dan menjadi teladan bagi anak.

Dalam mendidik pun, generasi yang lebih tua sering ikut serta. Tak ayal, dalam satu atap rumah, tinggal beberapa keluarga besar.


Pendekatan yang baik

Dokter India merekomendasikan, tidur bersama anak agar ibu dan bayinya bisa saling merasakan hubungan dan tetap tenang. Jika bayi cemas, ibu bisa segera memeluknya.


Bebas mengeluarkan pikiran

Pendidikan di negara asal Mahatma Gandhi itu menitikberatkan pada spiritualitas dan toleransi. Anak-anak diajarkan berani mengemukakan pemikiran dan mendiskusikannya.


Rangsang anak memperbaiki diri

Tugas utama tiap siswa adalah memperbaiki diri. Tiap bulan, ada kartu khusus yang diberikan kepada siswa yang sukses (semacam bentuk penghargaan).

Kartu ini menunjukkan agar anak-anak India berusaha menjadi lebih baik dan belajar memperbaiki diri sendiri.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya