Liputan6.com, Jakarta Desainer kenamaan tanah air Biyan Wanaatmadja memiliki kecintaan pada kain nusantara. Salah satunya dengan ikut melestarikan warisan kain nusantara yaitu tenun Sumba lewat koleksi terbarunya bertajuk Humba Hammu.
Baca Juga
Advertisement
Humba Hammu merupakan bahasa Sumba yang berarti Sumba yang indah. Biyan seolah menerjamhkan keindahan warisan budaya yang dimiliki Sumba menjadi karya-karya yang menajubkan. Ia menyadari pentingnya pengrajin di daerah-daerah terpencil salah satunya seperti Sumba. Ia bermimpi dapat menyaksikan kemajuan pengrajin di Sumba yang tentunya dapat melestarikan budaya bangsa.
Impiannya ini sejalan dengan karya arsitek ternama, Yori Antar. Yori mendirikan Rumah Asuh, sebuah yayasan yang melestarikan bangunan tradisional dan digunakan sebagai tempat pelatihan bagi pengarajin setempat. Bersama Yori, Biyan Wanaatmadja juga ikut berpartisipasi memajukan pengarajin di daerah.
"Sumba memiliki kekayaan budaya salah satunya tenun. Tenun ini merupakan keindahan Sumba. Saya merasa tertantang menjadikannya busana siap pakai dengan berakar pada kecintaan saya pada budaya," kata Biyan Wanaatmadja, pada konferensi pers Selasa (16/11/2017), di The Darmawangsa Hotel.
Dalam koleksi ini Biyan mengeksplorasi kain tenun Sumba. Kain tenun ini didesain menjadi gaun, kemeja, dan dipadukan dengan material lainnya menggunakan teknik patchwork yang menjadi signature Biyan. Sentuhan detail seperti bordir, beading, fringe, dan sulaman kerang memperkaya cerita dan rasa pada setiap busana yang dibuatnya dari kecintaan pada budayanya.
Tenun Sumba
Tenun Sumba yang mempunyai karakteristik rustic dipadukan dengan material lux seperti silk lame, jacquard, ataupun katun yang dibuat dalam beragam siluet seperti jaket, coat, outerwear, dan blouse. Dalam peragaan busana ini, Biyan juga memadupadankan kain Sumba dengan berbagai look yang tidak biasa namun tetap stylish sehingga bisa dijadikan inspirasi bagi Anda pecinta kain tenun untuk acara yang lebih formal.
Humba Hammu menjadi jembatan pengrajin dengan masyarakat luas khususnya pecinta kain wastra. Koleksi ini memberikan pilihan kepada generasi muda bahwa kain tenun Sumba bisa digunakan dengan stylish dan kekinian.
Selain itu, lewat koleksi ini Biyan ingin menceritakan terdapat sebuah daerah yang indah bernama Sumba dengan keindahan alam, seni budaya tenun ikat khususnya, hunian tradisional, pusara megalitikum, dan hamparan sabana yang luas.
Baca Juga
Desainer Nina Nugroho Warnai Dunia Seni Indonesia, Kreasikan Batik Pinto Aceh Lewat Tema Peuhaba
Kreativitas Tanpa Batas Sapto Djojokartiko di Koleksi Spring/Summer 2025, Ide Baru Lini Busana Kerja
Busana Pengantin Tengku Natasya Adnan Saat Dinikahi Pangeran Malaysia, Padukan Kain Songket Rancangan Hian Tjen
Advertisement