Liputan6.com, Jakarta - Sebagai sahabat dekat, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meminta Setya Novanto untuk menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.
"Nov (Novanto) cepat saja hadapin sajalah. Kamu itu telah berjuang semaksimal mungkin, kamu telah melakukan upaya hukum melalui praperadilan, kamu dibebaskan oleh praperadilan," kata Surya Paloh di depan para awak media, di Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/111/2017).
Advertisement
Dia berharap, pernyataan yang dia sampaikan melalui media ini didengarkan oleh Setya Novanto.
"Sekarang lembaga KPK ini menetapkan posisi you tersangka, dan lebih jauh lagi mengeluarkan surat penahanan. Kalau saya bisa mengatakan, ya sudah hadapin sajalah Nov," kata Surya.
Surya Paloh juga meminta Setya Novanto untuk segera muncul dan menjelaskan duduk perkaranya di hadapan publik.
"Kalau kamu merasa ini mengada-ada, kamu harus beri tahu juga kepada rakyat Indonesia ini mengada-ada. Tapi, kalau memang kamu ada niat ini, memang ini ada kekurangan, ada kesilapan, kamu enggak usah malu juga, saya tetap berteman dan saya prihatin, terlepas juga masalah kasus ini," ungkap Surya.
Surya pun mengaku sedih dan prihatin atas kasus yang menjerat teman dekatnya ini.
"Apa yang ingin kita gembirakan, teman dalam keadaan susah, terkejar, bagaimana keadaan keluarganya, pasti ada konsekuensi psikologis sosial. Kalau kita ingin membawa gerakan perubahan dalam cara berpikir masyarakat sekali lagi kita katakan, kita bukan senang bergembira terhadap sesuatu yang dialami teman," pungkas Surya.
Hilang Misterius
Kuasa Hukum Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengatakan, sampai saat ini pihaknya juga tidak mengetahui keberadaan Ketua DPR RI itu.
Dia menuturkan, Setya Novanto sempat pulang ke rumahnya di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, usai memimpin sidang paripurna di DPR RI. Berdasarkan cerita pengamanan dalam atau pamdal, Setnov dijemput tamu.
"Pulang tadi. Terus dihubungi seseorang ya bisa saja. Itu juga kata pamdalnya tadi Pak Setnov dijemput tamu. Saya nggak tahu tamunya masuk atau hanya di depan. Yang tahu ya pamdal tadi," kata Fredrich di depan kediaman Setya Novanto, Jakarta, Kamis (16/11/2017) dini hari.
Fredrich mengungkapkan, seorang pamdal yang diduga mengetahui ke mana perginya Ketua Umum Golkar itu juga ikut dimintai keterangan oleh penyidik KPK.
"Tadi ditanyain juga pamdalnya sama penyidik. Lah pamdal juga bilang tidak tahu pergi sama siapa. Apalagi saya," ujar dia.
Dia menuturkan, terakhir kali bertatap muka dengan kliennya di gedung DPR RI, saat itu Setya Novanto memintanya datang ke rumah sekitar pukul 19.00 WIB.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement