AirAsia Ingin Buka Rute Penerbangan ke Labuan Bajo

CEO AirAsia Group Tony Fernandes menuturkan, banyak lokasi wisata baru yang dipromosikan Indonesia jadi angin segar untuk maskapai.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Nov 2017, 15:30 WIB
Konferensi pers AirAsia

Liputan6.com, Singapura - AirAsia Group menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara sebagai tujuan ekspansi setiap tahunnya. Upaya itu sejalan dengan program pemerintah dalam mendatangkan wisatawan sebanyak mungkin.

CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan banyak lokasi wisata baru yang dipromosikan pemerintah, selain Bali. Hal ini menjadi angin segar bagi industri maskapai karena ada potensi penumpang dan rute penerbangan.

"Saya bicara dengan Pak Jokowi ketika di Manila, ini berita bagus bagi maskapai di mana pemerintah fokus mengembangkan wisata. Indonesia tidak hanya Bali, tapi ada Labuan Bajo, Danau Toba dan masih banyak lagi," kata Tony di Bandara International Changi, Singapura, Kamis (16/11/2017).

Tony mengaku sangat tertarik untuk berekspansi ke Labuan Bajo. Hanya saja, dirinya masih mempertimbangkan kemungkinan ekspansi tersebut di tahun depan.

Saat ini AirAsia Group mengoperasikan pesawat-pesawat narrow body sejenis Airbus 320. AirAsia Group sendiri di Indonesia mengoperasikan 22 pesawat A320 dan 2 pesawat A330.

"Untuk Labuan Bajo itu potensi wisata di sana sangat bagus sekali. Saat ini memang kami belum, tapi nanti akan ke sana," ucap dia.

Secara keseluruhan, Tony mengaku siap mendukung pemerintah Indonesia dalam mendatangkan wisatawan internasional dan domestik. Hanya saja hal itu tetap disesuaikan dengan kapasitas perusahaan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Kemenhub Ingin Tingkatkan Status Bandara di Labuan Bajo

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkomitmen siap untuk meningkatkan status bandara yang memiliki potensi wisata. Salah satunya Bandara Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"‎Saya lagi berpikir ingin Labuan Bajo, Labuan Bajo sangat potensial sekali, dan dekat dengan Australia," kata Budi Karya.

Sebelum meningkatkan status itu, saat ini pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah melakukan kajian dan hal apa saja yang harus disiapkan. Persiapan ini menjadi hal utama mengingat nantinya bandara internasional akan menjadi cerminan dari wajah Indonesia.

"Misalnya yang harus kita perhatikan mengenai security,‎ oleh karenanya kita akan lihat seksama. Retapi Labuan Bajo mungkin akan kita pikirkan," ujar dia.

Pengembangan Bandara Labuan Bajo ini selesai dilakukan pada 2015. Salah satu yang dibangun adalah terminal penumpang. Pengoperasian terminal baru itu dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

‎Pembangunan fasilitas terminal penumpang baru ini telah diselesaikan pada tahun anggaran 2015 dengan total nilai Rp 191,7 miliar untuk pembangunan terminal baru seluas 9.687 meter.

Terminal ini mampu meningkatkan pelayanan penumpang dari sebelumnya sebanyak 150 ribu penumpang per tahun menjadi 1,5 juta penumpang per tahun.

Kini bandara itu selain mempunyai terminal dengan daya tampung besar dan desain artistik, juga mempunyai runway dengan panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter.‎ (Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya