Liputan6.com, Denpasar - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Provinsi Bali mempelopori terjalinnya Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang terdiri dari sepuluh partai politik.
Koalisi itu akan mengusung calon untuk bertarung secara head to head di Pilgub Bali dengan kandidat yang diusung PDIP, I Wayan Koster-Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace. Namun rupanya, koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat, Golkar, Gerindra, NasDem, PKS, PAN, Hanura, PPP, PKPI dan Perindo itu bubar di tengah jalan.
Penyebabnya, dua nama yang diusung KRB yakni I Ketut Sudikerta (Wakil Gubernur Bali dan Ketua DPD Partai Golkar Bali) serta Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Wali Kota Denpasar) sama-sama ngotot sebagai calon Gubernur Bali.
Pada akhirnya PAN memilih hengkang dan bergabung bersama PDIP mendukung Koster-Cok Ace. Sementara Partai Demokrat, Gerindra dan Nasdem mendorong paket baru yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang dipaketkan dengan Ketua DPD Partai Demokrat, I Made Mudarta.
Di sisi lain, Golkar menjalin koalisi dengan Hanura, PKPI dan Perindo mengusung I Ketut Sudikerta yang dipaketkan dengan Gede Pasek Suardika, Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura yang juga anggota DPD RI dapil Bali.
Dalam waktu dekat, kandidat itu akan segera dideklarasikan. Sekretaris DPD Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry menyerahkan sepenuhnya kepada Sudikerta mengenai waktu deklarasi. Yang pasti, seluruh kader siap mendukungnya. "Masalah paket Pak Sudikerta dan kapan dideklarasikan sepenuhnya para kader serahkan keputusannya kepada beliau. Kita bersama akan dukung," ujar Sugawa Korry Kamis (16/11/2017).
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, penggagas Koalisi Rakyat Bali, I Made Mudarta menjelaskan, semangat yang dihadirkan Koalisi Rakyat Bali awalnya adalah menghadirkan pemimpin yang visioner. Dari hasil survei, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra merupakan kehendak masyarakat Bali. Itu sebabnya koalisi tiga partai ini ngotot mengusung Wali Kota Denpasar itu sebagai calon gubernur yang sedianya dipaketkan dengan I Ketut Sudikerta.
Lantaran tak ada titik temu, maka Rai Mantra dipaketkan dengan dirinya selaku Ketua DPD Partai Demokrat Bali. "Kenapa kami mendorong Pak Rai Mantra, karena berdasarkan kehendak rakyat Bali. Kami bergerak atas dasar keinginan dan kebutuhan rakyat Bali," ujarnya.
Semangat Partai Demokrat, Mudarta melanjutkan, sesungguhnya menciptakan Pilgub Bali head to head. Namun lantaran tak ada titik temu, Pilgub Bali dipastikan memiliki tiga kandidat yang akan dipilih masyarakat.
"Semangat kami sesungguhnya adalah head to head. Tapi kalau memang tidak ada titik temu, bukan tidak mungkin kami mengusung kandidat sendiri," tuturnya. Meski skenario itu telh fix, namun Mudarta tetap menunggu keputusan resmi Partai Golkar.
Apalagi, proses Pigub Bali masih begitu panjang. Baginya, wajar saja ada dinamika karena semua parpol ingin menghadirkan yang terbaik untuk rakyat Bali.