Pengacara: Setya Novanto Kecelakaan

Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto mengalami kecelakaan. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 16 Nov 2017, 19:34 WIB
Setya Novanto (tengah) berbincang dengan Anggota Dewan Kehormatan Golkar MS Hidayat (kiri) saat peresmian pembangunan Gedung Panca Bakti DPP Golkar di Jakarta, Minggu (12/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto mengalami kecelakaan. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Permata Hijau.

"Betul (kecelakaan). Mobilnya hancur," ujar pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (16/11/2017)

Sebelumnya, rekaman yang diklaim sebagai suara Setnov muncul dalam wawancara eksklusif dengan Metro TV. Suara dalam rekaman wawancara itu mengatakan dirinya akan datang ke gedung KPK.

"Saya akan datang. Insya Allah," ujar Setnov dalam wawancara eksklusif itu.

Namun, dia tidak menyebut kapan akan datang ke KPK. Dia hanya menegaskan tidak pernah lari dari kasus e-KTP yang menjeratnya.

Pada bagian lain wawancara itu, Setnov mengaku terkejut dengan upaya KPK menjemput paksa dan menggeledah kediamannya pada Rabu malam. Hal ini membuatnya heran, karena dia mengaku baru sekali dipanggil sebagai tersangka.

"Sebagai tersangka saya juga kaget, karena baru tersangka baru pertama kali panggilan terus tahu-tahu pas saya melucu lagi dari masalah-masalah hukum untuk hari ini, ternyata ada penggeledahan," kata dia.

 


Berbau Politis

Karena itu, Setya Novanto merasa kasus korupsi yang menjeratnya berbau politis. Bahkan, mantan Ketua Fraksi Golkar ini merasa dizalimi dengan penetapannya sebagai tersangka oleh KPK.

"Saya lihat ini nuansa politisnya tinggi, saya merasa dizalimi. Saya tidak pernah sama sekali, tidak pernah menerima uang, bisa dicek di BPK maupun BPKP," ujar Setnov dalam wawancara via telepon itu.

Dia juga menegaskan dirinya saat ini tengah melakukan upaya hukum untuk menghadapi penetapan tersangka oleh KPK.

"Saya sudah melakukan langkah-langkah, selain judicial review masalah yang berkaitan dengan ini di MK, saya juga melakukan langkah perlindungan hukum kepada Presiden dan lembaga lainnya," jelas Setnov.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya