Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan dilaporkan menunda seleksi nasional masuk perguruan tinggi untuk pertama kalinya. Penundaan itu dilakukan usai gempa yang melanda salah satu kota di negara tersebut.
Kota pelabuhan Pohang diguncang gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter pada Rabu, 15 November sore waktu setempat. Berikutnya, puluhan gempa susulan terjadi.
Seperti dikutip dari BBC pada Jumat (17/11/2017), lindu menyebabkan setidaknya 57 orang terluka dan lebih dari 1.500 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga
Advertisement
Akibat lindu, seleksi nasional masuk perguruan tinggi di Pohang harus ditunda dan dijadwalkan ulang pada 23 November. Padahal, sejumlah siswa dan para orangtua telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan ujian itu.
Seleksi tersebut dianggap penting demi memastikan penghuni universitas terkemuka di negeri itu hingga akhirnya bisa "mengamankan" pekerjaan terbaik.
"Ini sedikit mengerikan karena saya harus menjalani ujian itu satu pekan lagi. Orang-orang sedih, wajah-wajah mereka tertunduk," kata Cho Hyun-lee (20), calon peserta ujian.
Ujian tersebut memiliki arti penting bagi Korsel. Saking pentingnya, bahkan pesawat dilarang lepas landas atau mendarat selama 30 menit demi mencegah kebisingan saat listening section.
Akan tetapi, Kementerian Transportasi Korsel mengumumkan bahwa larangan tersebut telah dicabut pada Kamis, 16 November waktu setempat.
Gempa pada Rabu lalu merupakan kedua yang terbesar dalam sejarah Negeri Ginseng. Korsel jarang mengalami lindu, tapi aktivitas seismik sangat dipantau, mengingat bukan tidak mungkin getaran justru dipicu oleh uji coba rudal atau nuklir Korea Utara.
Tahun lalu, gempa berskala 5,8 SR mengguncang Kota Geongju. Namun kerusakan yang dipicu tak separah lindu pada Rabu lalu.