Liputan6.com, Yogyakarta - Aksi vandalisme di jalanan masih sering terjadi oleh orang-orang iseng. Biasanya vandalisme menyasar fasilitas lalu lintas. Belakangan, tiang listrik juga jadi sasaran. Sebelumnya insiden menyangkut tiang listrik hanya berupa kecelakaan kendaraan menabrak tiang.
Pada September 2017, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menengarai sasaran vandalisme terhadap rambu dan alat pemberi isyarat lalu lintas mulai berkurang, tetapi beralih ke fasilitas umum lain yang biasanya ada di sepanjang jalan, seperti tiang listrik dan telepon.
"Vandalisme terhadap rambu lalu lintas masih ada, tetapi sudah mulai berkurang. Namun, sasarannya justru berubah ke tiang listrik dan telepon," kata Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto di sela kegiatan pembersihan vandalisme rambu untuk memperingati Hari Perhubungan di Yogyakarta, dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, pelaku vandalisme rambu lalu lintas dan alat pemberi isyarat lalu lintas biasanya menggunakan stiker atau kertas berisi iklan yang ditempel menggunakan lem ke tiang atau rambu lalu lintas. Namun, terkadang juga menggunakan cat semprot.
Tempelan kertas atau stiker masih mudah dibersihkan jika dibandingkan dengan semprotan cat karena harus menggunakan cairan pembersih tiner.
"Sasaran vandalisme tidak hanya di rambu yang ada di tepi jalan dan mudah dijangkau, tetapi juga di rambu yang letaknya cukup tinggi seperti petunjuk arah. Saya juga tidak habis pikir bagaimana mereka bisa naik hingga ke atas sana," katanya.
Biasanya, katanya, pelaku vandalisme masih berusia anak-anak dan tercatat sebagai siswa SMA bahkan SMP.
"Kami pernah menangkap basah pelaku vandalisme dan langsung kami minta membersihkan coretan yang mereka buat. Pelaku masih pelajar," katanya.
Koordinator Garuk Sampah Bekti Maulana mengatakan, keterlibatannya dalam kegiatan tersebut karena keprihatinan mereka terhadap kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan tiang listrik. "Pembersihan sudah sering dilakukan, tetapi tetap saja masih ada banyak tempelan seperti ini," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tiang Listrik yang Mengejutkan Menteri Rini
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sempat terkejut mendapati tiang listrik beton menjadi satu dengan pondasi menembus salah satu rumah warga.
"Wah itu bahaya, coba difoto dicek nanti, apakah ada yang keliru pemasangannya, apakah itu milik PLN?" kata Rini menunjuk sebuah rumah di daerah Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, dalam perjalanannya pada April 2017, dilansir Antara.
Rini menghabiskan akhir pekan dengan jalan-jalan pagi menelusuri desa-desa di Mega Mendung, Bogor. Bersama beberapa deputi Kementerian BUMN ia berjalan-jalan menanjak bukit sejauh kira-kira 4 kilometer.
Di tengah jalan ia juga menjumpai pom bensin eceran bertuliskan "Pertamini". "Itu benar milik Pertamina? Atau hanya eceran biasa, tapi kok bisa menjual Pertalite?" tanya Rini sambil berjalan.
Saat itu, Rini meminta Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno untuk menanyakan hal itu dan mengimbau kalau memang jualan eceran perlu diberitahu aturannya.
Kemudian ia juga berjalan-jalan melihat kampung mandiri binaan Bank Syariah Mandiri yang membudidayakan ikan lele dan domba. Namun, setelah ditinjau, ternyata kampung itu terbengkalai dan tidak ada budi daya lele di situ.
Rini kemudian menegur Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo untuk memperbaiki kinerja dan pembinaan kampung-kampung mandiri tersebut.
Menurut Rini, cara dia mengajak beberapa direktur BUMN untuk berjalan-jalan bersama dan melihat langsung permasalahan adalah upaya untuk melihat keadaan sebenarnya.
Selain itu, hal ini juga membuat lebih sehat dan perbincangan lebih santai, tetapi juga serius dalam pelaksanaan. "Sebelum bersinergi perusahaannya ya harus sinergi pribadinya dulu, saling ngobrol dekat, jadi semua lebih enak," kata Rini.
Advertisement
Insiden Maut di Tiang Listrik
Insiden mengenaskan di tiang listrik tercatat pada Mei 2017. Seorang pekerja PLN ditemukan tergelantung di atas tiang listrik akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki listrik yang padam di wilayah Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Korban bernama Aip Syaprudin (41) ditemukan tergelantung di atas tiang listrik sekitar Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Karawang," kata Kasubag Humas Polres setempat Marjani, di Karawang, dilansir Antara.
Ia mengatakan, korban yang tercatat sebagai warga Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, itu saat dievakuasi masih keadaan sadar, dan mengalami luka bakar di bagian kaki dan tangan kanan.
Pekerja PLN itu ditemukan dalam keadaan tergelantung oleh warga setempat pada Rabu sore. Ketika itu, korban sedang memperbaiki aliran listrik yang padam. Akan tetapi, tanpa diketahui sebabnya, secara tiba-tiba korban tersengat aliran listrik hingga akhirnya tergelantung.
Sejumlah warga setempat yang mengetahui kejadian itu langsung melakukan upaya pertolongan, dengan cara naik ke tiang listrik.
Ketika itu, korban masih dalam keadaan sadar dan langsung dibawa ke Klinik Mustika untuk mendapat perawatan. Jeda beberapa waktu setelah ditangani klinik, korban dirujuk ke Rumah Sakit Intan Barokah.